
Berita Bola – Gagal tampil di Liga Champions maupun Liga Europa musim depan tak lantas membuat Manchester United kehilangan daya tarik. Klub berjuluk Setan Merah itu tetap menjadi magnet bagi pemain top dunia. Salah satu buktinya adalah Matheus Cunha.
Cunha baru saja melewati musim impresif bersama Wolverhampton di Premier League 2024/2025. Penyerang asal Brasil itu tampil konsisten, mencetak gol-gol penting, dan menjadi andalan di lini depan tim asuhan Gary O’Neil.
Penampilan apik Cunha menarik perhatian banyak klub besar. Chelsea, Arsenal, Manchester City, hingga Aston Villa disebut-sebut tertarik merekrutnya. Menariknya, seluruh klub tersebut dipastikan tampil di kompetisi Eropa musim depan, baik di Liga Champions maupun Liga Europa. Secara logika, hengkang ke salah satu tim itu tentu menguntungkan bagi kelanjutan karier Cunha.
Namun di luar dugaan, Cunha justru memilih bergabung dengan Manchester United, yang musim depan dipastikan absen dari kompetisi Eropa usai kalah di final Liga Europa dari Tottenham. Keputusan ini pun mengejutkan banyak pihak.
Dilansir Sky Sports News, ketertarikan Cunha terhadap MU tak bergantung pada pencapaian klub di kompetisi Eropa. Justru sebaliknya, sang pemain menunjukkan tekad kuat untuk membela panji Setan Merah.
“Dia mencintai MU,” ujar sumber Sky Sports yang dekat dengan sang pemain.
Bagi Cunha, Manchester United bukan sekadar klub sepak bola. MU adalah institusi, simbol dari kejayaan sepak bola dunia. Bermain di Old Trafford merupakan mimpi masa kecilnya yang kini bakal terwujud. Tak peduli kondisi klub saat ini, Cunha tetap memandang MU sebagai salah satu tim terbesar di dunia.
“Meski ada ketertarikan dari sejumlah klub, Cunha tetap ingin bermain untuk MU. Ia percaya MU adalah klub besar dan tidak gentar dengan absennya mereka dari Liga Champions,” tulis Sky Sports.
Eks bek Manchester United sekaligus pandit Premier League, Gary Neville, percaya bahwa Cunha akan cocok dengan gaya bermain tim di bawah arahan Ruben Amorim. Menurutnya, Cunha memiliki karakteristik yang sesuai dengan filosofi sang manajer anyar.
“Cunha adalah tipe pemain yang pas untuk sistem yang diusung Ruben Amorim,” ujar Neville kepada Sky Sports.
“MU butuh pemain yang mampu mencetak gol. Amorim sendiri menyebut bahwa masalah utama timnya ada di penyelesaian akhir. Maka, mereka memerlukan sosok yang berani ambil risiko dan efektif di area sepertiga akhir. Cunha punya semua atribut itu,” lanjutnya.