
Kesehatan – Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih sering dianggap sepele. Padahal, bakteri penyebab TBC bisa berpindah dari satu orang ke orang lain hanya lewat percikan napas atau batuk.
“Penularan TBC terjadi lewat droplet atau percikan lendir dari saluran napas penderita aktif. Kalau tidak pakai masker dan sering kontak dekat, risiko tertularnya tinggi,” kata dr. Astuti Setyawati, Sp.P(K), FISR dalam talkshow Instagram Kemenkes RI, Kamis (6/5/2025).
TBC tidak menular melalui sentuhan, makanan, atau berbagi alat makan.
Penularan hanya terjadi jika seseorang menghirup udara yang mengandung droplet mengandung bakteri dari pasien TBC aktif.
Berikut ini kondisi yang meningkatkan risiko penularan:
- Tinggal serumah atau bekerja dalam ruangan tertutup dengan penderita TBC aktif
- Tidak memakai masker saat berada dekat pasien
- Paparan berulang kali dalam jangka panjang
- Sistem imun lemah akibat usia, penyakit penyerta, atau gizi buruk
Astuti menekankan, kontak singkat seperti bersalaman atau berada di ruang terbuka jarang menyebabkan penularan, kecuali dalam kondisi imunitas yang sangat rendah.
Mereka yang tinggal dalam satu rumah dengan pasien TBC aktif memiliki risiko tertinggi.
Selain itu, orang dengan daya tahan tubuh rendah juga rentan, termasuk anak-anak, lansia, penderita HIV, serta pasien dengan diabetes yang tidak terkontrol.
“Kalau dalam satu rumah ada pasien TBC, keluarga lain harus segera periksa. Jangan tunggu batuk berdahak dulu,” ujar Astuti.
Pencegahan utama adalah memutus mata rantai penularan dengan memastikan pasien TBC aktif menjalani pengobatan sampai tuntas. Setelah dua minggu terapi yang tepat, risiko penularan biasanya akan jauh menurun.
Langkah pencegahan lainnya yang disarankan, yakni:
- Memakai masker saat berinteraksi dengan pasien TBC aktif
- Menjaga ventilasi ruangan tetap baik
- Menjauhi kebiasaan merokok
- Menjalani pemeriksaan dini jika kontak erat dengan pasien
TBC menular melalui udara dan bisa menyebar lewat batuk atau percikan napas dari pasien aktif. Penularan dapat dicegah dengan pengobatan yang tepat, memakai masker, dan menjaga kebersihan udara. Jika ada anggota keluarga yang terdiagnosis TBC, pemeriksaan bagi penghuni rumah lain sangat dianjurkan.