
Nasional – Kasus pencurian buah kelapa sawit di Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, kembali terjadi dan menyedot perhatian publik.
Namun yang menarik, tiga orang tak dikenal mendatangi rumah korban dan mengaku sebagai pelaku pencurian hanya dua hari setelah kejadian.
Peristiwa pencurian terjadi pada Senin (30/6/2025) malam di kebun sawit milik Koperasi Bina Tani Sejahtera, Kecamatan Tempilang. Setelah kejadian dilaporkan, penyelidikan segera dilakukan oleh Polsek Tempilang.
Kapolres Bangka Barat AKBP Pradana Aditya Nugraha membenarkan adanya pengakuan dari tiga orang tersebut yang berharap agar perkara ini tak dilanjutkan ke jalur hukum.
“Mereka mengaku sebagai pelaku pencurian. Mereka meminta maaf dan berharap tidak diproses secara hukum,” ujar Pradana dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/7/2025).
Namun, mengingat pencurian sawit sudah berulang kali terjadi di kawasan tersebut dan menimbulkan keresahan, pelapor tetap memutuskan untuk melanjutkan perkara ke pihak berwajib.
Peristiwa ini bermula saat penjaga kebun memberi tahu ketua kelompok tani mengenai aktivitas mencurigakan.
Saat dicek ke lokasi, ditemukan dua motor—Yamaha R15 biru dan Mio Soul hijau—alat panen, serta 12 janjang buah sawit. Namun, para pelaku sudah melarikan diri.
Dua hari kemudian, Rabu (2/7/2025), tiga orang datang ke rumah pelapor dan mengaku sebagai pencuri. Namun itikad damai tersebut tak mengubah keputusan pelapor maupun polisi.
“Karena kasus ini sudah sangat sering dan meresahkan, pelapor tetap ingin diproses hukum,” tambah Pradana.
Kepala Seksi Humas Polres Bangka Barat Iptu Yos Sudarso menegaskan bahwa proses hukum tetap berjalan meskipun pelaku telah mengaku dan meminta damai.
“Kami menghargai pengakuan mereka, tetapi proses hukum tetap berjalan. Kami mendorong pelaku lainnya untuk menyerahkan diri,” ujar Yos.
Saat ini, penyelidikan dan pemeriksaan lanjutan masih berlangsung guna memastikan keterlibatan pihak lain dan mengumpulkan alat bukti tambahan.
Polisi juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan di area perkebunan yang rawan pencurian.