
Nasional – Banjir di Kabupaten Grobogan yang tak kunjung surut membuat seorang warga sakit terpaksa harus dievakuasi relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggunakan perahu menerjang genangan. Hingga kini banjir akibat tanggul jebol masih merendam dua desa.
Dengan ekstra hati-hati, seorang warga sakit strok tersebut dievakuasi ke tempat yang lebih aman selanjutnya dilarikan ke layanan kesehatan untuk penanganan medis.
Relawan BPBD Grobogan, Mardiyono mengatakan debit air banjir belum menunjukan surut sejak Sabtu (17/5/2025) malam. Relawan BPBD Grobogan sudah disiagkan untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir dengan prioritas warga sakit, lansia, hingga balita.
“Kami mengevakuasi warga untuk dibawa ke rumah sakit. Salah satunya warga yang mengalami strok. Relawan sudah siaga di lokasi sejak tadi malam,” kata Mardiyono, Minggu (18/5/2025).
Sementara, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sukorejo, Sunarto menjelaskan di Desa Sukorejo sekira 400 keluarga terdampak banjir. Hanya ada satu gorong-gorong yang alami pendangkalan sehingga air bertahan di permukiman cukup lama. Belum lagi kondisi tanggul belum tertangani serta curah hujan yang masih tinggi.
“Yang terdampak yang rumahnya itu tenggelam sekitar 400 keluarga. Kami minta tolong untuk pihak bersangkutan untuk ke depannya ini kan air kan tidak bisa keluar karena gorong-gorong cuma ada satu itu pun dangkal,” jelas Sunarto.
Selain Desa Sukorejo yang terendam banjir mencapai satu meter, banjir akibat jebolnya tanggil Sungai Renggong pada Jumat (16/5/2025) malam juga membanjiri Desa Tanggirejo. Dari dua desa tersebut ada 470 rumah yang terendam banjir di Grobogan.
Banjir kali ini terjadi karena tingginya curah hujan di lereng wilayah selatan Kabupaten Grobogan yang membuat Sungai Tuntang meluap dan membanjiri anak sungai hingga jebol.