
Berita Bola – Nama John Terry identik dengan dedikasi dan determinasi tinggi di atas lapangan. Namun, dalam pernyataan terbarunya, legenda Chelsea itu justru mengaku kehilangan selera menonton pertandingan sepak bola masa kini.
Alih-alih menikmati duel tim-tim besar, Terry merasa pertandingan saat ini lebih didominasi oleh taktik bertahan dan terlalu minim kejutan. Ia menyebut sepak bola modern sudah “benar-benar membosankan” dan tak lagi menghibur seperti dulu.
Sebagai gantinya, ia kini justru memilih fokus pada kompetisi alternatif Baller League, tempat ia menemukan kembali gairah terhadap sepak bola yang penuh aksi dan spontanitas.
Dalam wawancara bersama talkSPORT, Terry mengungkapkan secara gamblang bahwa dirinya tidak lagi bisa menikmati pertandingan sepak bola. “Saya tidak bisa duduk dan menikmati menonton sepak bola lagi,” ujarnya terus terang.
Ia menyoroti kecenderungan tim-tim untuk bermain terlalu defensif, terutama saat menghadapi tim yang terlalu kuat seperti Manchester City.
“Penonton bosan melihat pertandingan yang hanya soal taktik, di mana tim menghadapi Man City dengan 11 pemain di belakang bola, itu membosankan. Dan Man City mencoba menembusnya … itu benar-benar membosankan,” ucap Terry.
Lebih jauh, ia mengkritik kurangnya pemain yang mampu menyuguhkan aksi individu yang menggugah emosi penonton. “Anda tidak banyak melihat tembakan, Anda tidak banyak melihat pemain seperti Hazard atau Joe Cole yang bisa membuat orang berdiri dari kursinya,” tambahnya.
Keengganan Terry terhadap sepak bola modern membuatnya mencari bentuk hiburan yang lebih segar. Ia kemudian bergabung dengan Baller League UK, kompetisi enam lawan enam yang menekankan permainan cepat dan menyerang, dan menjadi manajer tim bernama 26ers.
Kompetisi ini mewajibkan para pemain terus maju dan menyerang setelah melewati garis tengah, mencegah permainan bertahan total. Terry menyebut inilah bentuk sepak bola yang disukai banyak penonton muda saat ini.
“Anak-anak menyukainya. Angka penonton bahkan jauh lebih banyak dari Championship. Saya rasa liga ini akan tumbuh lagi tahun depan,” tuturnya.
Ia menilai format seperti Baller League mampu membangkitkan kembali daya tarik utama sepak bola: kecepatan, aksi nyata, dan atmosfer menyerang yang eksplosif.
Menurut Terry, ia bukan satu-satunya yang merasa muak dengan arah sepak bola modern. Bahkan, ia mengungkap bahwa pendiri Baller League memiliki dukungan global karena keresahan serupa.
“Orang-orang yang memulai Baller League mendapat dukungan dari seluruh dunia. Mereka bosan dengan sepak bola penuh taktik seperti itu,” ungkapnya.
Situasi ini, menurutnya, sudah mencapai titik jenuh. “Sampai pada titik ini, orang-orang mulai lelah dengan itu,” kata Terry, menandaskan bahwa sepak bola saat ini butuh penyegaran.