Nasional – Seorang oknum guru di SMAN 2 Kabupaten Cianjur dengan SM diduga melakukan aksi kekerasan pada muridnya. Video kejadian itu yang direkam menggunakan kamera ponsel teman korban saat ini jadi viral di sosial media.
Dalam video tersebut, terlihat SM memukul dan mendorong korban hingga tersungkur. Sementara korban terlihat berusaha untuk meminta maaf kepada gurunya.
Kepala Sekolah SMAN 2 Kabupaten Cianjur Haruman Taufik Kartanegara membenarkan peristiwa tersebut yang terjadi pada Kamis (5/9/2024).
“Kejadian seperti ini tentu tidak tepat karena itu melanggar aturan. Kalau misalkan sampai terjadi tindakan fisik, itu sudah berhadapan dengan kode etik guru. Tentu itu sesuatu yang harus segera ditindaklanjuti,” kata Haruman, Jumat (6/9/2024).
Haruman menambahkan, pemicu pemukulan tersebut bermula dari kejadian sepele. Korban yang sedang berada di dalam kelas hanya senyum kepada temannya yang kebetulan berada di luar kelas. Namun, senyuman korban itu membuat SM merasa diejek oleh korban.
“Dugaannya guru itu merasa (korban) menertawakannya, sehingga dia tersinggung dan terjadilah hal seperti itu,” ujarnya.
Kepala Cabang Dinas (KCD) Wilayah VI Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat Nonong Winarni mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi antara pihak sekolah dan KCD, SM sebelumnya juga pernah melakukan hal yang sama pada 2019 dan 2022.
“Pada 2019 ternyata juga sudah pernah terjadi, lalu ada kesepakatan dengan pihak orang tua. Pada 2022 juga sama, bahkan sampai di-BAP, kemudian dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Namun, saat itu masih diberikan kesempatan karena ada pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya,” ujar Nonong.
Pihak KCD akan segera melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk ditindaklanjuti.
“Untuk sementara kami sudah bersepakat, guru yang bersangkutan tidak diberi jam mengajar. Namun, kita tempatkan di bidang-bidang atau kegiatan yang tidak bersentuhan dengan anak-anak,” kata Nonong.
Saat ini kondisi korban dalam keadaan baik. Namun, korban mengalami sedikit trauma karena viralnya video kekerasan yang menimpanya.