Berita Bola – Ibu yang sekaligus menjadi agen Adrien Rabiot, Veronique, menuai kritikan dari berbagai pihak setelah kepindahan putranya ke Marseille. Sang ibu diperkirakan menjadi biang kerok mengenai karier Rabiot.
Pemain berusia 29 tahun itu berstatus bebas transfer pada musim panas ini setelah memutuskan untuk meninggalkan Juventus saat kontraknya berakhir pada akhir musim lalu.
Sejatinya, Rabiot tidak kekurangan peminat dengan Manchester United, Arsenal dan Atletico Madrid di antara tim-tim yang mempertimbangkan untuk merekrutnya.
Namun, setelah berminggu-minggu tertunda, Rabiot akhirnya memilih untuk bergabung dengan Marseille dan menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan klub asal Prancis tersebut.
Agen asal Prancis, Bruno Satin, yang telah bekerja bersama para pemain seperti Paul Pogba, Sergio Aguero dan Ibrahima Konate, meyakini bahwa Rabiot seharusnya bermain untuk salah satu dari sepuluh tim terbaik di Eropa.
Dan ia mengklaim bahwa kepindahannya ke Atletico Madrid gagal karena Veronique Rabiot mengajukan tuntutan terkait posisi putranya di tim.
Menurut Satin, desakan Veronique untuk secara langsung mengawasi negosiasi dan mengambil keputusan atas nama putranya ternyata menimbulkan ketidaknyamanan bagi klub-klub peminat.
“Itu adalah hasil dari ketidakmampuan orang-orang yang menemaninya di sana,” kata Satin ketika ditanya tentang kepindahan Rabiot ke Marseille.
“Dia disarankan oleh ibunya dan itu menunjukkan bahwa ada baiknya didampingi oleh para profesional karena jika dia didampingi oleh seorang profesional, dia akan berada di klub sepuluh besar Eropa dan terlebih lagi, dia gratis.”
Satin menceritakan bahwa direktur olahraga Atletico telah melakukan beberapa kali pembicaraan dengan ibu sang pemain, namun sikap Veronique yang tidak fleksibel dan suka mengatur membuat negosiasi terhenti.
“Setelah berbicara dengannya dua kali, saya memutuskan untuk tidak melanjutkannya,” ujar sang eksekutif Atletico, menurut sang agen.
Pada akhirnya, Atletico memilih alternatif lain di pasar dan akhirnya merekrut Conor Gallagher untuk memperkuat lini tengah.