Nasional – Ikatan Dokter Indonesia atau IDI menerjunkan 40 tenaga medis buat membantu menangani korban gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Bandung pada, 18 September 2024 lalu. Tenaga medis itu berasal dari IDI cabang Kabupaten Bandung serta wilayah Jawa Barat yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, serta perawat.
Hingga saat ini, para tenaga medis masih melakukan pemeriksaan kesehatan keliling atau mobile clinic di wilayah terdampak.
“Akhir pekan ini, IDI Jawa Barat akan membawa bantuan berupa logistik makanan, susu, dan obat-obatan dari donasi seluruh anggota IDI,” tulis keterangan resmi yang diterima Beritasatu.com, Jumat (20/9/2024).
Sementara itu, Ketua IDI Cabang Kabupaten Bandung, Dr A Aziz Asopari menyampaikan, saat ini RSUD Bedas Kertasari menangani 26 korban yang terdiri dari 13 laki-laki dan 13 perempuan. Dari jumlah tersebut, ada 24 korban mengalami luka ringan dan rawat jalan dan 2 orang mengalami luka berat yang kemudian dirujuk ke RSUD Majalaya.
Secara keseluruhan, ada sekitar 15 orang mengalami luka berat. Sebanyak tujuh orang harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD, 53 orang mengalami luka ringan, dan satu orang meninggal dunia. Korban meninggal dunia adalah satu anak balita yang mengalami trauma kepala berat.
Jumlah pengungsi tercatat sekitar 5.400 orang yang terdiri dari anak, dewasa, dan lanjut usia (lansia). Para dokter lapangan juga melaporkan bahwa makanan dan obat-obatan menjadi kebutuhan yang diperlukan para korban.
Untuk jenis penyakit yang muncul pasca gempa bumi ini, antara lain infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), alergi, hipertensi, myalgia, dan kecemasan/anxietas. Tim lapangan IDI juga menemukan bahwa di Desa Cihawuk terdapat 2 anak mengalami trauma pascabencana yang membutuhkan konseling.