Nasional – Ratusan pengacara memberikan dukungan pada pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) pada Pemilihan Gubernur serta Wakil Gubernur Jawa Tengah 2024. Mereka menyatakan siap buat membantu mengantisipasi kecurangan yang datang dari pihak lawan, terutama ketika masa kampanye.
Selain untuk Andika Perkasa-Hendi, dukungan yang sama juga diberikan pada Agustina Wilujeng-Iswar Aminuddin pada Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Semarang, pasangan yang sama-sama dari PDI Perjuangan.
Advokat yang tergabung dalam tim hukum Perkasa (Andika-Hendi) sebanyak 300 advokat dan tim hukum Jaguar (Agustina-Iswar) sebanyak 104 advokat. Tim hukum ini dikomandoi oleh pengacara senior, John Richard dan diinisiasi oleh Rahmulyo Adi Wibowo.
Ramulyo mengatakan total ada sebanyak 404 advokat yang mendeklarasikan dukungan. Namun, yang hadir dalam acara hanya perwakilan, yakni sebanyak 256 advokat. Banyaknya advokat yang memberi dukungan dan pengawalan atau bantuan hukum kepada peserta pilkada ini mendapatkan penghargaan rekor dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid).
“Tim ini layak mendapatkan prestasi dari Leprid sebagai tim advokat terbanyak yang mendampingi calon kepala daerah,” kata Ramulyo saat menyampaikan sambutan deklarasi di Plampitan pada Sabtu (21/9/2024).
Sementara itu, John Richard menyampaikan bahwa dirinya sudah berkali-kali mendampingi Hendi dalam pengawalan hukum saat proses pilkada. Ratusan advokat yang berjuang mengawal demokrasi di Jawa Tengah dan mendeklarasikan dukungan untuk Andika-Hendi dan Agustina-Iswar adalah advokat yang solid dan kuat.
“Kami selalu sukses karena yang dilakukan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, maka ketika Mas Rahmulyo meminta saya mengumpulkan advokat saya menyatakan siap,” tegasnya.
Hendi yang berpasangan dengan Andika Perkasa mengibaratkan Pilgub Jateng 2024 adalah pertandingan sengit. Pilgub Jateng kali ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. “Ini sebuah pertandingan yang sengit, masing-masing pengin berhasil, pengin menang, tetapi tidak bisa dipungkiri, kadang-kadang, sukarelawan yang tidak paham aturan dan punya pemahaman lain dia melanggar-langgar,” jelasnya.
Politikus PDI Perjuangan ini pun menyatakan bahwa pembentukan tim hukum akan sangat bermanfaat mengatasi riak-riak kecil tersebut. Tim hukum akan memberikan edukasi untuk menghindari kekeliruan di lapangan.