Nasional – Seorang perempuan paruh baya yang merupakan juragan sembako ditemukan meninggal dunia dengan kondisi bersimbah darah di toko kelontong miliknya yang berlokasi di kawasan Jalan Badak, Kelurahan Pandau Hulu 2, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Rabu, 22 Oktober 2024 pagi. Bos sembako ini meninggal dunia diduga menjadi korban pembunuhan karena ada beberapa luka di badannya.
Korban diketahui bernama Netty (60), warga Jalan Gabus, Kecamatan Medan Area, Kota Medan. Korban ditemukan tewas bersimbah darah di lantai toko kelontongnya dengan luka pada bagian wajah, tangan, dan dada bekas sayatan senjata tajam.
Petugas Kepolisian Sektor Medan Area yang menerima laporan bersama tim Inafis Polrestabes Medan langsung turun ke lokasi kejadian. Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi dan membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan visum guna keperluan penyelidikan.
Seusai menjalani visum di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, jenazah Netty langsung diserahkan Kepolisian Sektor Medan Area kepada pihak keluarga untuk disemayamkan dan dikebumikan.
Informasi yang di himpun Beritasatu.com, di lokasi kejadian, korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar Hartika Sari, sekitar pukul 07.20 WIB pagi. Saat itu dirinya hendak mengantarkan nasi ke suaminya dan melintasi rumah korban. Hartika kemudian mendengar suara keributan dari rumah korban.
Mendengar itu, Hartika langsung berhenti dan melihat korban sudah dalam keadaan bersimbah darah di lantai toko dan juga melihat seorang laki-laki yang membawa tas ransel keluar dari toko korban dan kabur.
“Saat mengantarkan nasi untuk suami saya mendengar suara ngorok lalu saya berhenti. Saya kemudian panik melihat ai itu jatuh dan saya melihat seorang pria membawa tas bergegas keluar. Saya sempat bertanya, ‘Acik apain Ai itu.’ Setelah itu saya masuk dan melihat kakak (korban) sudah berdarah,” kata Hartika.
Sementara itu, Wiwit kepala lingkungan setempat menuturkan di tubuh korban terdapat luka bekas sayatan senjata tajam. Wiwit pun menduga korban tewas karena dianiaya.
“Lukanya ada di pipi, tangan, dan badan. Sepertinya luka akibat sayatan senjata tajam,” ujarnya.
Kasus dugaan pembunuhan ini telah ditangani Kepolisian Sektor Medan Area, Sumatera Utara dan kini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu, jenazah korban tewas sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan dan dikebumikan.