Nasional – Beberapa tempat pengungsian mulai disiapkan petugas buat menampung sedikitnya 10.295 jiwa yang jadi korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terdapat di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin, 4 November 2024 pagi.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Bambang Surya Putra mengatakan, data sementara menyebutkan sebanyak 2.735 keluarga atau 10.295 jiwa terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur mengonfirmasi gedung sekolah menjadi salah satu tempat pengungsian darurat yang disiapkan petugas gabungan,” kata dia dalam laporan yang diterima di Jakarta dilansir Antara.
Dari jumlah korban terdampak, sebanyak 207 keluarga atau 816 orang dari Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen, dan Riang Rita Kecamatan Ile Bura. “Korban dari Desa Dulipali saat ini sedang dievakuasi menuju lokasi pengungsian di gedung sekolah di Desa Lewolaga,” kata dia.
Sebanyak 9.479 orang warga dari Desa Pululera, Nawakote, Hokeng Jaya, Boru, dan Boru Kedang di Kecamatan Wulanggitang. Selanjutnya Desa Konga, Kobasoma, Bokang, Wolomatang dan Watowara di Kecamatan Titehena.
Sementara ini menurut keterangan warga, ada 10 orang meninggal dunia, delapan di antaranya merupakan warga Kecamatan Wulanggitang.
Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi pada Senin pagi ini pukul 02.48 Wita. Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 17 milimeter dan durasi kurang lebih 3 menit dan 5 detik.
Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT dari level III siaga menjadi level IV awas mulai Minggu (3/11/2024) pukul 24.00 Wita.
PVMBG juga memperluas radius bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dari sebelumnya 3 kilometer dari pusat erupsi, berubah menjadi 3,5 kilometer.