Nasional – Sebanyak enam petugas penyelenggara Pilkada 2024 di Jawa Barat (Jabar) meninggal dunia saat hari pencoblosan, pada Rabu (27/11/2024). Mereka terdiri dari empat orang anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan dua orang petugas keamanan TPS atau linmas.
Ketua Divisi SDM dan Litbang KPU Jabar Abdullah Syafii menyampaikan telah menerima informasi dari KPU di 27 kabupaten kota adanya enam orang petugas Pilkada Jabar meninggal dunia. Mereka berasal dari Majalengka, Karawang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, dan Indramayu.
“Sampai hari ini informasi yang diperoleh dari 27 kabupaten kota ada enam orang meninggal dunia. Empat di antaranya petugas KPPS dan dua dari pengamanan langsung (pamsung),” ujar Abdullah Syafii saat konferensi pers di Kota Bandung, Kamis (28/11/2024).
Selain itu, para penyelenggara Pilkada 2024 yang sakit berjumlah 52 orang. Penyebab mereka sakit beragam mulai dari kelelahan, mengalami strok ringan, demam hingga mengalami kecelakaan.
Untuk yang meninggal dunia, Syafii menjelaskan KPU Jabar akan memberikan santunan. Ia berharap angkanya tidak terus bertambah dan mereka yang sakit dapat segera sembuh kembali.
“Total KPPS dan pamsung yang terlibat dalam Pilkada 2024 di Jawa Barat mencapai hampir 700.000 orang. Pihaknya sendiri saat ini lebih mengutamakan merekrut anggota KPPS muda berusia dari 17 hingga 50 tahun,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Jawa Barat Ummi Wahyuni mengatakan salah satu faktor yang menyebabkan petugas Pilkada Jabar meninggal dunia karena kelelahan. “Orang-orang ini sudah sangat membantu menjadi bagian dari proses demokrasi,” ujar Ummi Wahyuni.
Ummi menjelaskan pelaksanaan Pilkada 2024 di Jawa Barat berjalan lancar dan aman. Ia mengeklaim tidak didapati TPS yang harus melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU). “Tidak ada penundaan baik karena hal teknis atau penundaan lainnya,” ungkapnya.