Nasional – Warga Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, dikejutkan oleh penemuan tengkorak manusia di kawasan Pegunungan Argo Lasem. Tengkorak yang awalnya dikira batok kelapa itu ditemukan oleh warga yang sedang mencari tumbuhan di hutan pada Rabu (4/12/2024). Aparat kepolisian bersama tim gabungan telah menyusuri lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti.
Tim Inafis Polres Rembang, Satreskrim Polres Rembang, petugas Perhutani, dan warga setempat menempuh perjalanan sulit di tengah hutan untuk mencapai lokasi temuan di Dukuh Siwalan Sukun, Desa Dadapan, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang.
KBO Reskrim Polres Rembang, Iptu Widodo Eko Prasetiyo, menjelaskan bahwa penemuan tersebut bermula dari laporan seorang warga yang sedang mencari tumbuhan di hutan. Warga awalnya mengira tengkorak itu adalah batok kelapa, namun setelah diperiksa lebih dekat, ternyata tengkorak manusia. Temuan itu langsung dilaporkan ke Polsek terdekat dan diteruskan ke Polres Rembang.
“Warga yang menemukan awalnya mengira itu batok kelapa. Setelah diangkat, ternyata tengkorak manusia. Kami menerima laporan dan langsung melakukan olah TKP,” ujar Iptu Widodo, Kamis (5/12/2024).
Polisi berhasil mengevakuasi tengkorak, tulang belulang, serta pakaian lusuh dari lokasi. Temuan tersebut berada di kawasan Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Gunung Lasem, jauh dari pemukiman warga. Di lokasi juga terdapat aliran sungai kecil.
“Selain tengkorak, kami menemukan beberapa tulang dan pakaian yang sudah kusut. Lokasinya sangat terpencil, berada di tengah hutan,” jelasnya.
Polres Rembang telah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan identifikasi terhadap barang bukti yang ditemukan. Karena tengkorak ditemukan dalam kondisi tidak utuh, pihak kepolisian meminta masyarakat yang menemukan tulang di sekitar Pegunungan Argo Lasem untuk segera melapor ke Polsek atau Polres setempat.
Bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarga, polisi juga membuka peluang untuk melaporkan kehilangan ke Polres Rembang.
“Diperkirakan ini tengkorak manusia yang sudah lama. Kami berharap warga yang kehilangan anggota keluarga segera melapor untuk membantu proses identifikasi,” pungkas Iptu Widodo.