Nasional – Harga berbagai komoditas bumbu dapur di sejumlah pasar tradisional di Jember, Jawa Timur, mengalami kenaikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kenaikan harga yang hampir dua kali lipat ini disebabkan oleh minimnya pasokan akibat gagal panen yang dialami petani akibat cuaca buruk.
Di Pasar Tanjung Jember, pada Sabtu (21/12/24) siang, kenaikan harga bumbu dapur terlihat signifikan pada komoditas cabai dan bawang. Harga cabai merah besar, yang semula Rp 20.000 per kilogram, kini melambung menjadi Rp 40.000.
Sementara itu, cabai rawit hijau juga mengalami lonjakan harga dari Rp 15.000 menjadi Rp 30.000 per kilogram. Adapun cabai rawit merah, yang sebelumnya dijual seharga Rp 30.000, kini mencapai Rp 50.000 per kilogram.
Kenaikan harga bumbu dapur juga terjadi pada bawang merah dan bawang putih. Harga bawang merah naik dari Rp 25.000 menjadi Rp 42.000 per kilogram, sedangkan bawang putih naik dari Rp 36.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram.
“Kenaikan harga ini sangat memberatkan kami para pedagang. Stok barang juga menipis karena banyak petani yang gagal panen akibat cuaca buruk yang melanda Jember sejak dua minggu terakhir,” ujar Nur Holifah, salah seorang pedagang di Pasar Tanjung kepada Beritasatu.com.
Kondisi tersebut juga dikeluhkan oleh para ibu rumah tangga. Kenaikan harga bumbu dapur yang drastis memaksa mereka untuk memutar otak dalam mengatur keuangan keluarga.
“Terpaksa kami mengurangi jumlah pembelian bumbu dapur. Biasanya beli satu kilogram, sekarang hanya setengah atau seperempat kilogram saja,” kata Wini, seorang pembeli di Pasar Tanjung.
Kenaikan harga sejumlah komoditas bumbu dapur ini mulai terjadi sejak dua hari terakhir. Para pedagang dan pembeli memprediksi harga akan terus merangkak naik hingga perayaan Tahun Baru 2025 mendatang.