Nasional – Jumlah korban keracunan massal yang diduga berasal dari makanan acara hajatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terus bertambah. Semula tercatat 138 orang, saat ini angka tersebut meningkat menjadi 161 orang.
Penambahan korban terjadi setelah Dinas Kesehatan membuka posko layanan kesehatan di Balai Desa Tluwah, Kecamatan Juwana, yang memfasilitasi warga dengan gejala keracunan untuk mendapatkan pertolongan.
Bidan Desa Tluwah, Muntamah mengungkapkan, jumlah korban bertambah 23 orang. Saat ini, total pasien yang dirawat, baik rawat inap maupun rawat jalan, telah mencapai 161 orang.
“Semua pasien akan dirawat hingga kondisinya benar-benar pulih. Apabila kondisinya melemah, mereka langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat,” kata Muntamah saat berjaga di posko kesehatan pada Kamis, 26 Desember 2024.
Di Rumah Sakit Budi Agung Juwana, 19 pasien menjalani perawatan intensif. Menurut dr Rizal, salah satu dokter di rumah sakit tersebut, mayoritas pasien mengalami pusing, mual, demam tinggi, dan diare. Beberapa pasien bahkan melaporkan buang air besar (BAB) lebih dari lima kali.
“Pasien dirawat karena masih ada keluhan, seperti muntah, sakit perut, dan BAB lebih dari lima kali. Mereka akan terus dipantau hingga dinyatakan membaik,” jelas dr Rizal.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, korban keracunan tersebar di RS Budi Agung sebanyak 19 pasien, Puskesmas Juwana 17 pasien, Puskesmas Jakenan 19 pasien, RS Mitra Bangsa lima pasien, RSUD Suwondo enam pasien, RS Assyutiyyah tujuh pasien, rawat jalan 91 pasien.
Diberitakan sebelumnya, insiden keracunan makanan di Pati ini bermula dari acara hajatan di Desa Tluwah pada Senin (23/12/2024). Sehari setelah acara, sebanyak 138 warga melaporkan gejala keracunan makanan, seperti pusing, mual, dan diare.