Nasional – Kematian misterius menimpa puluhan hewan ternak kambing milik warga yang ada di Dusun Pohijo, Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, selama sebulan terakhir.
Hingga awal Januari 2025, tercatat sebanyak 80 ekor kambing di Ponorogo mati mendadak dan menyebabkan kerugian hingga Rp 200 juta.
Kematian misterius ini membuat warga trauma memelihara kambing. Banyak kandang yang kini dikosongkan oleh pemiliknya, termasuk milik Pandi yang tujuh kambingnya mati mendadak. Dalam video yang beredar di media sosial, Pandi dan warga terlihat menguburkan kambing-kambing tersebut untuk menghindari potensi penularan penyakit.
Peternak lainnya di Ponorogo, Sri Asih, mengaku kehilangan seluruh kambingnya akibat penyakit misterius ini. Sebelum mati mendadak, kambing-kambingnya terlihat normal dan tidak menunjukkan gejala penyakit.
“Kalau terpengaruh makanan sepertinya bukan. Mungkin memang ada penyakitnya, banyak yang mati mendadak,” kata Asih, salah satu pemilik kambing di Ponorogo, Jumat, 3 Januari 2024.
Nasib serupa dialami Herninatun yang kehilangan 16 kambing hanya dalam satu malam setelah mati mendadak.
“Ada 16 kambing yang mati dalam satu malam. Yang terakhir mau dibawa ke pasar, sampai di pasar mati. Tidak ada gejala sakit, tiba-tiba saja mati,” ungkap Herni.
Kabid Peternakan dan Perikanan Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Siti Barokah menyampaikan, kematian puluhan kambing yang mendadak ini bukan disebabkan oleh penyakit mulut dan kuku (PMK). Menurutnya, penyebab utama adalah cuaca ekstrem yang melanda daerah tersebut.
Cuaca ekstrem membuat pakan ternak, seperti dedaunan dan rumput, menjadi kaya akan air. Hal ini memicu ‘timpahan’ pada rumen, yaitu pembentukan gas yang menekan jantung dan paru-paru, sehingga mengakibatkan puluhan kambing di Ponorogo mati mendadak.