Nasional – Harga cabai dan sayuran di pasaran terus mengalami kenaikan yang signifikan, khususnya di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lonjakan harga ini memberikan dampak besar pada pelaku usaha, termasuk pedagang warung makan yang terpaksa harus mencari cara untuk tetap bertahan.
Wandi, seorang pedagang nasi di wilayah tersebut mengungkapkan bahwa harga cabai rawit merah di Cileungsi kini mencapai Rp 130.000 per kilogram, jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yang hanya sekitar Rp 40.000 per kilogram. Kenaikan ini mulai terjadi sejak awal tahun baru dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
“Untuk harga cabai rawit di Pasar Cileungsi sekarang berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 130.000 per kilogram, tergantung kualitasnya. Ini bukan sekadar kenaikan harga, tetapi seakan menjadi harga baru untuk cabai,” ujar Wandi, Jumat (10/1/2025).
Menghadapi lonjakan harga ini, Wandi bersama pengusaha warung makan lainnya terpaksa mengurangi porsi bahan masakan demi menekan biaya operasional. Meski begitu, ia menegaskan bahwa pengurangan tersebut tidak memengaruhi cita rasa masakan.
“Kami tetap menjaga rasa, tapi mengurangi komposisi atau porsinya. Kalau menaikkan harga, kami khawatir kehilangan pelanggan,” katanya.
Kenaikan harga bahan pokok, khususnya cabai, membuat omset pedagang menurun drastis. Menurut Wandi, tingginya biaya bahan baku semakin menggerus keuntungan pelaku usaha kecil.
“Keuntungannya jadi berkurang. Kami berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan masalah ini agar pelaku UMKM seperti kami tetap bisa berjalan,” harapnya.
Sementara itu, warga juga menyuarakan harapan agar pemerintah segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga cabai di Cileungsi. “Kami berharap harga kembali normal agar kami bisa belanja seperti biasa tanpa harus mengurangi kebutuhan sehari-hari,” ujar salah seorang warga Cileungsi.