Nasional – Banjir akibat air laut pasang (rob) di pesisir Pantura Subang, Jawa Barat, membuat warga sekitar merasa resah.
Hal ini kerap dialami warga Dusun Mulyasari RT 22/06, Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, Subang. Untuk mengantisipasinya, bersama tim gabungan penanggulangan bencana alam tingkat kecamatan, warga bergotong-royong memperkuat tanggul sementara sepanjang 700 meter. Penguatan ini dilakukan dengan menggunakan lumpur yang dimasukkan ke dalam karung sebagai material tanggul.
Langkah manual ini terpaksa dilakukan karena hingga kini belum ada upaya pembuatan tanggul permanen. Menurut warga, banjir rob yang sering terjadi berawal dari lokasi tersebut. Selain itu, pendangkalan sungai-sungai kecil di pesisir pantai Desa Anggasari juga memperparah kondisi banjir rob di Pantura, Subang.
Warga berharap pemerintah segera membangun tanggul permanen agar luapan air banjir tidak semakin meluas ke permukiman.
“Ini masyarakat sedang kerja bakti membuat tanggul sementara untuk menanggulangi sering terjadinya kebanjiran akibat rob, hanya saja pembuatan tanggul ini secara manual, terkadang sering kembali jebol. Warga meminta pemerintah untuk membangun tanggul secara permanen, ” ungkap Kepala Dusun Mulyasari, Oshin kepada Beritasatu.com.
Menurut Kasie Kesos Kecamatan Sukasari Sony Sonjaya wilayah ini sering terjadi banjir akibat air pasang laut. Selain itu terjadinya banjir ini disebabkan karena ada beberapa sungai mengalami penyempitan dan pendangkalan.
“Hari ini kami sedang membangun atau bekerja bakti untuk pembuatan tanggul sementara atau peninggian bahu jalan secara manual dengan menggunakan tanah lumpur sehingga ada kemungkinan kebocoran atau jebol. Kami meminta pemerintah kabupaten dan provinsi untuk memberikan bantuan atau normalisasi sungai yang saat ini menyempit dan mendangkal,” ungkap Sony.
Sementara itu pada Minggu (11/1/2025) meski warga membuat tanggul, tetapi banjir akibat rob di Subang ini masih menggenangi sebagian rumah warga.