Nasional – Warga Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dibuat geger oleh kemunculan kawanan kera ekor panjang yang berkeliaran di perkebunan. Diduga, hewan primata tersebut turun dari gunung karena kelaparan dan sedang mencari makanan.
Kehadiran puluhan kera ini telah mengganggu dan meresahkan warga, yang khawatir kawanan kera tersebut akan masuk ke pemukiman.
Dalam sebuah video amatir yang direkam oleh warga, puluhan kera ekor panjang tampak memasuki perkebunan warga secara bersama-sama di Desa Wanutengah, Kecamatan Parakan, Temanggung.
Dalam video tersebut, segerombolan kera terlihat berlarian mencari makan. Banyaknya kera yang datang bahkan menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian cabai milik warga.
Hingga Selasa (14/1/2025) siang, kawanan kera tersebut masih terlihat bergelantungan di pepohonan yang tak jauh dari pemukiman warga, semakin menambah keresahan di kalangan masyarakat setempat.
Salah seorang petani, Uswan mengaku baru kali ini melihat kera turun gunung dalam jumlah banyak. Ia menduga, sekitar 50 ekor kera datang pada Senin siang dan kini masih berkeliaran di sekitar lokasi. Menurutnya, kera-kera tersebut turun gunung karena kelaparan dan mencari makanan.
“Segerombolan kera turun gunung lewat pekarangan cabai saya hingga ke sungai Galeh. Alhamdulillah, monyet tersebut tidak merusak tanaman cabai, hanya saja lembaran plastik mulsa (penutup lahan tanaman atau penahan rumput liar) rusak karena sobek oleh kera-kera tersebut,” kata Uswan saat ditemui di ladangnya kepada Beritasatu.com, Selasa (14/1/2025).
Keberadaan kawanan kera ini sangat meresahkan para petani, khususnya petani palawija karena dapat berakibat gagal panen. Selain itu, karena jaraknya yang cukup dekat dengan pemukiman, warga juga merasa takut dengan kawanan kera tersebut.
“Kami khawatir kalau petani palawija, seperti kacang, ketela, atau jagung yang terancam rusak. Konon, kera turun gunung mencari makan karena di gunung tidak ada makanan,” tambah Uswan.
Hal senada juga disampaikan petani lain, Siswanto, yang menjelaskan bahwa kawanan kera tersebut datang dalam jumlah besar, sekitar 50 ekor. Menurutnya, hewan tersebut tidak merusak tanaman, tetapi hanya lewat untuk mencari makan.
“Tadi saya lihat di pohon-pohon, kera-kera turun gunung itu sekitar 50 ekor. Monyet tersebut tidak merusak tanaman, hanya lewat mencari makan. Dahulu pernah ada hanya satu atau dua, tetapi sekarang banyak sekali kera yang datang,” terang Siswanto.