
Nasional – Sebanyak belasan santri di pondok pesantren di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diduga menjadi korban pencabulan atau sodomi oleh seorang santri seniornya.
Kasus ini terungkap, setelah salah satu santri yang menjadi korban mengadu kepada orang orang tuanya lantaran sudah tidak sanggup lagi menerima perbuatan yang dilakukan oleh pelaku selama tinggal di asrama.
Orang tua korban yang mengetahui hal ini kemudian mendatangi Polres Kotawaringin Timur dan melaporkan perbuatan pelaku pada Selasa (14/1/2025).
Tidak membutuhkan waktu lama, Polisi yang menerima laporkan dari orang tua santri ini pun langsung bergerak cepat untuk mengamankan pelaku untuk dilakukan pemeriksaan.
Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Rezky Maulana Zulkarnain mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku merupakan seorang santri senior berinisial R (18 tahun) yang diberi kepercayaan Pondok Pesantren sebagai pendamping santri baru di asrama. Namun kepercayaan tersebut digunakan pelaku untuk melancarkan aksi bejadnya.
“Saat ini pelaku sudah kami amankan bersama sejumlah barang bukti, pelaku juga telah ditetapkan sebagai tersangka, dari pengakuan pelaku. Ia melakukan perbuatannya ini sejak Oktober 2024. Namun keterangan pelaku ini masih terus kami dalami,” kata Rezky. Kamis (16/1/2025).
Rezky Maulana Zulkarnaen juga mengatakan, dalam menjalankan aksinya, pelaku terlebih dahulu melakukan intimidasi dan pengancaman terhadap korban sehingga korban tidak bisa berbuat apa-apa. Dia menduga kemungkinan besar korban lebih dari satu orang.
“Dari modus yang dilakukan ini, pelaku melakukan paksaan, intimidasi dan pengancaman terhadap korban, dan ada juga dengan bujuk rayu,” ungkap Rezky.
Dalam penanganan kasus pencabulan ini, pihak kepolisian juga telah berkoordinasi dengan Dinas DP3AP2KB Kotawaringin Timur lantaran kasus ini melibatkan anak di bawah umur.
Sementara itu, untuk membantu menangani trauma para korban pencabulan yang merupakan santri di Sampit, Polres Kotawaringin Timur bekerja sama dengan Biro SDM Polda Kalteng untuk memberikan pendampingan dan trauma healing.