
Nasional – Polisi memutuskan menutup jembatan di Jalan Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur yang sering dijadikan akses pelaku tawuran. Jembatan di atas kali itu ditutup sejak Selasa (28/1/2025) dini hari.
Penutupan jembatan di Cipinang Muara dilakukan setelah terjadinya tawuran antarwarga menggunakan senjata tajam di perbatasan wilayah Duren Sawit dan Jatinegara pada Senin (27/1/2025) sore.
“Jadi ini sebagai salah satu bentuk pencegahan supaya tawuran ini tidak terulang kembali. Sementara kita tutup dulu akses jembatan yang biasa digunakan saat tawuran,” kata Kabag Operasional Polres Metro Jakarta Timur AKBP Rachmat Eko dikutip dari Antara.
Penutupan akses ini dilakukan dini hari tadi dengan mengelas bagian pagar dan tiang besi. Menurut Eko, jembatan ini sering disalahgunakan oleh pelaku tawuran dibandingkan menjadi akses warga yang mau ke pasar.
Eko menyebut bagi masyarakat yang ingin ke Pasar Deprok, Jatinegara bisa memutar melalui Jalan I Gusti Ngurah Rai.
“Jalan akses ini yang biasa digunakan saat waktu tawuran, lebih banyak mudarat dari pada manfaatnya. Warga masih bisa berputar melalui Jalan I Gusti Ngurah Rai,” ujar Eko.
Selain itu, penutupan jembatan ini sebagai keputusan yang diambil kepolisian dalam rangka memperkuat keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Eko menjelaskan polisi bekerja sama dengan Pemerintah Kota Jakarta Timur dan TNI dalam mencegah terjadinya tawuran di wilayah setempat.
“Bersama Pemkot Jakarta Timur kita membahas upaya lanjutan langkah untuk menangani tawuran warga sehingga diharapkan bisa mengurangi hingga menghilangkan. Kita juga bekerja sama dengan stakeholders dan TNI untuk pengamanan,” jelas Eko.
Eko juga memastikan pihaknya rutin melakukan patroli dan penjagaan di titik rawan tawuran yang ada di wilayah Jakarta Timur.
“Patroli rutin kita lakukan di titik rawan di Jaktim, mulai wilayah Jatinegara, Duren Sawit, dan Pulogadung. Kita juga keluarkan surat perintah untuk anggota agar selalu standby (siaga) di wilayah-wilayah yang kerap dipakai tawuran,” ucap Eko.