
Nasional – Pembongkaran pagar laut yang terdapat di perairan Kronjo dan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, oleh tim gabungan dari TNI Angkatan Laut (TNI AL) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banten, Polairud Banten, dan nelayan mengalami kendala besar akibat gelombang laut setinggi 2 meter, Selasa (28/1/2025).
Komandan Pangkalan TNI AL Banten Kolonel Laut (P) Arif Rahman mengungkapkan, kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi membuat pembongkaran tidak berjalan maksimal.
“Biasanya kami bisa membongkar pagar laut hingga satu kilometer per hari. Namun, hari ini prosesnya hanya berlangsung selama dua jam karena gelombang laut mencapai 1,5 hingga 2 meter,” ujar Arif Rahman.
Gelombang laut yang tinggi menyebabkan kapal-kapal nelayan dan petugas terombang-ambing sehingga menyulitkan pencabutan pagar laut. Demi keselamatan, pembongkaran dihentikan lebih awal.
“Hari ini hanya beberapa kapal nelayan yang ikut serta, ditambah kapal dari TNI AL dan Polairud. Namun, karena gelombang tinggi, kami memutuskan untuk kembali ke pangkalan demi keselamatan,” jelasnya terkait pembongkaran pagar laut di Kronjo, Tangerang.
Pembongkaran pagar laut di perairan Kronjo dan Mauk akan dilanjutkan pada Rabu (29/1/2025). Untuk mempercepat pekerjaan, petugas dari berbagai instansi maritim akan ditambah.
“Kami akan melibatkan lebih banyak personel dan kapal agar pembongkaran berjalan lebih cepat. Semoga cuaca besok lebih bersahabat,” tambah Arif Rahman.
Pagar laut di perairan Kronjo hingga Mauk menjadi perhatian serius karena dinilai mengganggu aktivitas nelayan setempat. Namun, kondisi cuaca buruk menjadi tantangan utama dalam upaya pembongkaran.
Petugas gabungan berharap pembongkaran pagar laut di Tangerang dapat segera diselesaikan demi kenyamanan dan keselamatan nelayan yang bergantung pada perairan ini untuk mencari nafkah.