
Nasional – Dua balita yang masih mempunyai hubungan saudara sepupu, Fanno (3) dan Faren (1,5), asal Dusun Krajan, Desa Tongas Kulon, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ditemukan tewas mengambang di Sungai Klumprit, Kamis (6/2/2025) sore.
Peristiwa tragis ini terjadi saat keduanya bermain di sekitar sungai tanpa pengawasan orang tua. Keluarga yang menyadari mereka hilang, segera mencari hingga akhirnya menemukan kedua bocah dalam kondisi tak sadarkan diri di air, sekitar 100 meter dari rumah mereka.
Fanno merupakan anak pasangan Baskoro dan Sekar Gustiningtyas, sedangkan Faren adalah putra dari Indra dan Indri Susilowati. Keduanya masih memiliki hubungan keluarga dekat. Ibu Fanno adalah saudara kandung dari ayah Faren.
Korban sempat dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat, tetapi tim medis menyatakan keduanya telah meninggal dunia.
Setelah kejadian, aparat Polsek Tongas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi di sekitar lokasi sebagai bagian dari penyelidikan.
Menurut Kepala Dusun Krajan Slamet, keluarga sempat kebingungan mencari keberadaan kedua korban sebelum akhirnya menemukan keduanya dalam kondisi tidak sadarkan diri di sungai.
“Kalau air lagi pasang sungainya memang menjadi dalam, kebetulan tadi saat kejadian airnya sedang pasang,” ujarnya.
Slamet menyebut, jika kondisi air sedang pasang kedalaman air bisa mencapai 1-2 meter. Kedua korban ditemukan di lokasi berbeda, satu meninggal di lokasi dan satu korban meninggal saat perjalanan rumah sakit.
Setelah proses pemulasaraan, jenazah Fanno dan Faren langsung disemayamkan di rumah duka dan disalatkan di musala terdekat, sebelum dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
Keluarga korban serta warga tampak larut dalam kesedihan, melepas kepergian dua bocah malang tersebut.
Pihak kepolisian mengimbau warga meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama di area yang berisiko seperti sungai dan kolam, guna mencegah balita tewas tenggelam terulang di masa depan.