
Nasional – Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi disertai lontaran abu dengan material vulkanik pada Minggu (23/2/2025) pagi.
Berdasarkan laporan pos pantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terjadi pukul 07.27 WIB. Tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 900 meter di atas puncak Gunung Semeru.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 114 detik,” tulis Sigit Rian Alfian dari PVBMG dalam laporan tertulisnya.
Berdasarkan laporan periodik selama 24 jam terakhir, PVMBG mencatat terjadi 58 kali gempa letusan dengan amplitudo 11-23 milimeter dengan durasi 62-195 detik. Kemudian, terjadi satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 milimeter dan lama gempa 38-64 detik serta tercatat satu kali harmonik dengan amplitudo 7 milimeter, dan lama gempa 360 detik.
Meski demikian, hingga kini belum ada laporan dampak atas aktivitas vulkanik tersebut. Sementara itu, status Gunung Semeru masih berada pada level II (waspada).
Pihak PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati akan aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Diketahui, saat ini masih banyak material vulkanik sisa erupsi yang berpotensi terjadinya banjir lahar.
“Warga direkomendasikan tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak,” tulis Sigit.
Selain itu, PVMBG juga mengimbau kepada masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru untuk menjaga radius aman sesuai rekomendasi dalam melakukan aktivitas.
“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak,” tulis Sigit terkait erupsi Gunung Semeru.