
Nasional – Puluhan rumah di Desa Margasari, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, terendam banjir setinggi hingga satu meter akibat meluapnya Sungai Cimanceuri pada Selasa (4/3/2025) malam.
Banjir tersebut mengganggu aktivitas warga, dan sejumlah mereka terpaksa mengungsi ke majelis taklim serta musala karena khawatir ketinggian air akan terus bertambah.
Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, luapan air dari Sungai Cimanceuri mengalir ke permukiman warga. Tidak adanya tanggul di bibir sungai menyebabkan air mengalir deras ke permukiman setelah menerima kiriman air dari Bogor, Jawa Barat.
Kepala Dusun Margasari Uwes menjelaskan, banjir mulai memasuki permukiman pada pukul 18.00 WIB. Berdasarkan pendataan sementara, sekitar 80 rumah yang tersebar di tiga RT dan dua RW terendam banjir.
“Ketinggian air saat ini mencapai satu meter. Sebanyak 80 rumah di tiga RT dan dua RW terdampak banjir. Penyebabnya adalah luapan sungai yang terjadi akibat penyempitan dan pendangkalan sungai,” ujarnya.
Warga pun meminta kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk segera melakukan normalisasi Sungai Cimanceuri dan membangun tanggul di bibir sungai guna mengurangi dampak banjir di masa depan.
“Khawatir air terus meningkat, sejumlah warga mengungsi ke musala dan majelis taklim yang tidak terendam banjir. Sementara itu, sebagian warga lainnya mengungsi ke rumah sanak saudara,” kata Uwes.
Camat Tigaraksa Cucu Abdurrosyied melaporkan, terdapat empat titik lokasi banjir di Kecamatan Tigaraksa. Namun, banjir terparah terjadi di Desa Margasari, sedangkan tiga titik lainnya hanya merendam akses jalan.
“Empat titik banjir tersebut terjadi di Desa Margasari, Pasir Nangka, Cogreg, Pasir Bolang, dan Cisereh. Hanya di Margasari yang rumah-rumahnya terendam, sementara di lokasi lainnya hanya merendam jalan. Kami masih memantau situasi,” jelas Cucu.
Meluapnya Sungai Cimanceuri disebabkan oleh kiriman air dari Bogor, dan tingginya intensitas hujan beberapa hari terakhir yang meningkatkan debit air sungai. Hal ini menyebabkan air sungai meluap dan memasuki permukiman warga.
“Saat ini, kami sudah menyiapkan bantuan logistik. Kami pastikan warga yang terdampak banjir bisa makan sahur dan menjalankan ibadah puasa dengan lancar selama bulan Ramadan,” ujar Cucu.
Selain menyiapkan bantuan logistik untuk korban banjir, Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten Tangerang berencana untuk melakukan normalisasi Sungai Cimanceuri agar banjir tidak kembali merendam permukiman warga.
“Kami telah melaporkan situasi ini kepada pimpinan. Semoga ada langkah strategis seperti penataan dan normalisasi Sungai Cimanceuri untuk mengurangi dampak banjir di masa depan,” pungkas Cucu.