
Nasional – Warga Babelan menyebut banyaknya sampah dan tanaman liar menjadi penyebab terjadinya banjir Bekasi tahun ini.
Banjir setinggi 40 sentimeter hingga 50 sentimeter masih merendam sebagian permukiman warga di Desa Bunibakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi hingga Minggu (9/2/2025) sore. Banyaknya sampah dan tanaman liar eceng gondok menjadi penyebab lambat air mengalir, sehingga air yang merendam permukiman warga pun lama surut.
Pertemuan dua arus aliran Kali Bekasi dan Kali Cibitung Bekasi Laut (CBL) mengakibatkan banyaknya sampah dari wilayah hulu terbawa arus hingga menumpuk, akibatnya air tidak lagi mengalir dengan normal.
“Air ini berasal dari pertemuan Kali Bekasi sama Kali CBL yang meluap karena air lambat mengalir karena banyaknya sampah dan tanaman liar. Sudah 15 hari ini lama surutnya. Memang surutnya, tetapi hanya sedikit,” jelas Tekel (41) warga Kampung Tambun Inpres, Desa Bunibakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Minggu (9/3/2025).
“Sebaiknya dibersihkan supaya salurannya lancar sehingga air cepat surut. Banjir kali ini terjadi karena air lama surutnya disebabkan saluran tersumbat. Sudah seminggu ini air masih menggenang karena tersumbat,” lanjutnya tentang banjir Bekasi.
Sementara itu, Oma (51) warga lainnya mengungkap, meski warga dan pemerintah desa setempat kerap melakukan kerja bakti membersihkan sampah dan eceng gondok tersebut, tetapi sampah masih banyak menumpuk di lokasi tersebut karena terbawa arus dari tempat lain.
“Masalahnya kan dari selatan buangnya ke utara. Akibatnya, aliran dari Kali CBL juga mandek. Ditambah adanya air rob sehingga air laut juga naik ke sini. Ini terjadi juga karena begitu banyaknya orang yang buang sampah ke aliran sungai. Bahkan dari desa-desa lain juga membuangnya ke aliran air sehingga menumpuk di desa kami,” kata Oma.
Warga berharap untuk mencegah banjir Bekasi terulang, pemerintah daerah bisa melakukan normalisasi pada saluran aliran Kali CBL tersebut sehingga sampah dan tanaman liar tidak lagi menyumbat aliran air.