
Nasional – Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta diguyur hujan selama 12 jam sejak tadi malam hingga Minggu (23/3/2025) pukul 10.00 WIB. Masyarakat diminta waspada potensi banjir lahar dingin di sungai-sungai yang berhulu ke Merapi.
“Bahaya awan panas guguran juga perlu diantisipasi, terutama bagi warga yang berada di daerah potensi bahaya,” ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso dalam keterangannya.
BPPTKG mencatat curah hujan yang mengguyur Gunung Merapi mencapai 13 milimeter (mm) dengan intensitas rata-rata 1 mm per jam.
Gunung Merapi masih berstatus level III atau siaga. Cuaca di sekitar Gunung Merapi hari ini terpantau berawan hingga cerah dengan suhu udara berkisar antara 21,5 sampai 27,5 derajat celsius, kelembapan udara berkisar 54,7% hingga 73%, dan tekanan udara 874,3 sampai 916,4 mmHg.
Secara visual, Gunung Merapi terlihat jelas dengan asap kawah berwarna putih bertekanan lemah, intensitas tebal, dan ketinggian mencapai 10 meter di atas puncak kawah.
Dari segi kegempaan, tercatat 30 kali gempa guguran dengan amplitudo 2 sampai 11 mm dan durasi 44,72 hingga 164,31 detik. Selain itu, terjadi 29 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 2-8 mm, durasi 8,81-12,87 detik, serta waktu S-P berkisar 0,2-0,7 detik.
BPPTKG merekomendasikan masyarakat untuk menghindari kawasan bahaya, terutama di sektor selatan-barat daya yang mencakup Sungai Boyong (maksimal 5 kilometer), Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (maksimal 7 km). Sektor tenggara juga berisiko terdampak hingga Sungai Woro (3 km) dan Sungai Gendol (5 km).
Mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran, yang masih berpotensi terjadi akibat suplai magma yang terus berlangsung serta tidak melakukan aktivitas apa pun di dalam zona bahaya yang telah ditetapkan.
BPPKB juga meminta warga untuk mengantisipasi potensi lahar, terutama saat hujan turun di sekitar Gunung Merapi dan mewaspadai terhadap abu vulkanik yang dapat berdampak pada kesehatan dan aktivitas masyarakat sekitar.
Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diimbau untuk tetap tenang, tetapi selalu waspada terhadap segala kemungkinan perubahan aktivitas vulkanik.