
Nasional – Jembatan putus di Probolinggo membuat aktivitas warga sangat terganggu. Jembatan penghubung dua desa, yakni Desa Brabe, Kecamatan Maron, dengan Desa Condong, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, putus sejak Januari 2025 lalu setelah diterjang banjir bandang.
Jembatan dengan lebar dua meter dan panjang 40 meter ini hancur total dan mengakibatkan warga dan siswa dari empat RT setempat, yakni RT 17, 18, 10, dan 20 Desa Brabe kesulitan menyeberangi Sungai Pekalen.
Saat ini, warga terpaksa menggunakan perahu rakit atau gethek yang terbuat dari rangkaian tong plastik dan anyaman bambu. Alat transportasi darurat ini dibiayai secara pribadi oleh kepala desa setempat.
Dua operator disiagakan, untuk bertugas menarik tali membantu warga menyeberang dengan tarif sukarela Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per orang.
Toyiba, salah seorang warga Desa Brabe, mengungkapkan kekhawatirannya saat menyeberangi sungai dengan rakit akibat jembatan putus di Probolinggo ini. Mereka terpaksa melakukannya karena harus berputar jauh jika lewat jalan lain.
Tidak hanya warga, Toyiba, menyebut aktivitas anak-anak yang hendak berangkat dan pulang sekolah juga terganggu. Terutama saat debit air sungai sedang tinggi, anak-anak akhirnya terpaksa libur sekolah.
“Semoga lekas ada perbaikan, supaya aktifitas kami kembali normal. Dan anak-anak bisa berangkat sekolah dengan aman,” ungkapnya, Kamis (24/04/2025), terkait akibat jembatan putus di Probolinggo ini.
Warga berharap pemerintah segera membangun kembali jembatan tersebut, agar anak-anak bisa berangkat sekolah dengan aman dan perekonomian warga kembali lancar.
Sementara informasi dari Kepala Desa Brabe Sunardi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Probolinggo berencana membangun jembatan pengganti pada 2026.
Namun, warga tetap berharap proses pembangunan jembatan bisa dipercepat agar mobilitas dan aktivitas ekonomi warga dapat kembali normal.
“Dampak jembatan putus di Probolinggo ini tidak hanya dirasakan oleh pelajar, tetapi juga para pedagang dan pekerja yang harus menyeberang setiap hari,” terang Sunardi.