
Nasional – Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dengan serangkaian letusan dan guguran pada Minggu pagi (4/5/2025). Gunung Semeru erupsi dengan mengeluarkan kolom abu dan material vulkanik setinggi hampir satu kilometer dari puncak.
Menurut laporan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi pertama terjadi pada pukul 04.57 WIB, dengan kolom abu setinggi 900 meter yang membumbung ke arah barat daya. Kolom abu tersebut terpantau berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal.
“Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 157 detik,” jelas Yadi Yuliandi, petugas Pos Pantau Gunung Semeru.
Beberapa jam kemudian, pada pukul 08.42 WIB, Gunung Semeru kembali erupsi dengan kolom abu setinggi 600 meter ke arah yang sama.
Dalam periode pemantauan selama 24 jam terakhir, Gunung Semeru mencatat 37 kali gempa letusan dengan amplitudo antara 10 hingga 22 milimeter dan durasi 61 hingga 206 detik.
Selain itu, juga terjadi satu kali gempa guguran lava dengan amplitudo 3 milimeter dan durasi 132 detik.
PVMBG menyampaikan bahwa meskipun belum ada laporan mengenai dampak langsung dari erupsi kali ini, masyarakat diminta untuk tetap waspada. Status Gunung Semeru saat ini berada pada Level II atau Waspada.
Warga diimbau agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena daerah tersebut berisiko tinggi terkena awan panas guguran dan aliran lahar yang dapat menjalar hingga sejauh 13 kilometer dari puncak.
“Potensi bahaya seperti awan panas, guguran lava, dan aliran lahar masih tinggi, terutama di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru,” tambah Yadi.
Gunung Semeru erupsi secara berkala, sehingga kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat di sekitar lereng gunung tetap menjadi prioritas utama.