
Nasional – Pemerintah Indonesia berhasil menjamin ketersediaan beras atau stok beras nasional guna menjaga ketahanan pangan, meski dunia tengah menghadapi ancaman krisis global yang dapat berdampak pada sektor pangan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan, capaian ini merupakan hasil dari kombinasi kebijakan yang tepat dan semangat tinggi para pelaku pertanian di lapangan.
Beberapa kebijakan strategis yang dijalankan antara lain adalah peningkatan alokasi pupuk subsidi hingga dua kali lipat, perbaikan sistem distribusi pupuk, serta penyesuaian harga gabah menjadi Rp 6.500 per kilogram, yang memberikan motivasi lebih kepada petani untuk meningkatkan hasil produksi mereka.
“Ini adalah bukti nyata bahwa ketika petani didukung secara maksimal, hasilnya bisa luar biasa. Saat negara lain kesulitan pangan, Indonesia justru mengalami surplus beras tanpa harus melakukan impor,” tegas Amran tentang stok beras Indonesia yang berlimpah.
Ia juga menyebutkan bahwa stok cadangan beras akan terus diperkuat dengan target mencapai 4 juta ton. Amran menyatakan keyakinannya bahwa angka ini akan dapat dicapai dalam waktu dekat.
“Sekarang gudang-gudang Bulog penuh. Bahkan kita perlu menambah kapasitas penyimpanan, sesuai perintah Presiden yang menginstruksikan pembangunan gudang darurat agar Bulog tetap bisa menyerap hasil panen petani,” jelasnya.
Sebagai langkah cepat, Presiden Prabowo memerintahkan pembangunan 25.000 gudang sementara berbahan tahan lama di berbagai daerah. Gudang-gudang ini dirancang untuk bertahan antara 5 hingga 10 tahun, sambil menunggu proses pembangunan gudang permanen di setiap desa.
“Sebanyak 25.000 gudang ini akan menggunakan bahan yang cukup tahan lama, sebagai solusi sementara sebelum kita bangun gudang permanen di desa-desa,” ungkap Presiden Prabowo.
Keberhasilan menyediakan stok beras yang berlimpah ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, serta mewujudkan sistem pertanian yang kokoh dan berkelanjutan untuk masa depan bangsa.