
Nasional – Tiga juru parkir liar di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, ditangkap polisi setelah melakukan pengeroyokan terhadap sopir taksi konvensional berinisial WS. Dari hasil penangkapan, polisi menemukan atribut organisasi masyarakat (ormas).
Penangkapan yang dilakukan kepolisian, setelah menggeledah rumah ketiga terduga pelaku. Selain atribut ormas, polisi menemukan senter pengatur lalu lintas yang diduga digunakan saat kejadian. Penggerebekan dan penangkapan ini dilakukan oleh tim Resmob Polres Metro Jakarta Selatan.
“Kami telah mengamankan pelaku pengeroyokan terhadap korban (sopir taksi) dan melakukan penggeledahan di rumah pelaku,” ujar Kanit Resmob Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bima Sakti kepada wartawan, Minggu (18/5/2025).
Insiden pengeroyokan bermula sopir taksi WS, berhenti di pinggir jalan wilayah Blok M. Melihat hal itu, salah satu pelaku menegur WS karena dianggap parkir sembarangan.
Namun, teguran itu dibalas WS dengan ucapan yang dinilai kasar. Perdebatan panas terjadi dan pelaku meminta WS keluar dari kendaraan. Cekcok tidak bisa dihindari hingga pelaku memanggil dua rekannya untuk membantu.
“Cekcok itu berujung pada aksi pengeroyokan oleh tiga pelaku terhadap WS di lokasi,” tambahnya.
Ketiga pelaku pengeroyokan masing-masing berinisial AK, TH, dan PH, telah ditetapkan sebagai tersangka. Dalam penggeledahan di rumah mereka, ditemukan atribut ormas dan senter pengatur lalu lintas yang kini diamankan sebagai barang bukti.
Barang-barang tersebut diduga digunakan untuk menegaskan posisi mereka di lapangan dan dalam kejadian pengeroyokan.
Penemuan atribut ormas di rumah para pelaku memunculkan dugaan adanya keterlibatan kelompok tertentu. Meski demikian, pihak kepolisian belum menyimpulkan apakah pengeroyokan di Blok M ini berkaitan langsung dengan organisasi masyarakat tersebut. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Polres Metro Jakarta Selatan.