
Nasional – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri bergerak cepat dalam merespons bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Mojo. Selain menerjunkan tim tanggap darurat, Pemkab Kediri juga mulai menyusun langkah penanganan jangka panjang untuk memulihkan kondisi masyarakat dan infrastruktur yang terdampak.
Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa bersama sejumlah pejabat dari organisasi perangkat daerah (OPD) turun langsung ke lokasi bencana banjir dan longsor, Rabu (21/5/2025), guna memastikan penanganan berjalan optimal. Dalam kunjungannya ke Desa Petungroto, Mbak Dewi, sapaan akrabnya menyampaikan keselamatan warga menjadi prioritas utama.
“Cuaca masih belum menentu, mendung terus, jangan sampai ada bencana susulan. Kami pastikan evakuasi dilakukan agar warga berada di tempat yang aman,” kata Mbak Dewi di sela-sela kunjungan.
Dalam aksi lapangan tersebut, Pemkab Kediri juga menyalurkan bantuan logistik dan memastikan keberadaan dapur umum bagi warga terdampak. Dinas Sosial, BPBD, Dinas Perkim, dan Dinas PUPR turut dikerahkan guna mempercepat penanganan.
Salah satu lokasi terdampak longsor paling parah adalah Desa Petungroto, di mana 24 rumah mengalami kerusakan. Sementara di Desa Pamongan dan Blimbing, rumah-rumah warga juga rusak akibat banjir dan tanah longsor.
Akses jalan di Desa Ngetrep sempat tertutup material longsor dan kini masih dalam tahap pembersihan.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kediri, Irwan Chandra Wahyu Purnama, mengungkapkan pihaknya telah mengerahkan alat berat untuk mengevakuasi material longsor yang menutup jalan. “Ada tiga lokasi longsor di Desa Petungroto, satu sudah terbuka. Sisanya kami targetkan selesai pekan depan,” jelas Irwan.
Ia juga menambahkan bagian belakang rumah yang terdampak longsor akan dibangun plengsengan sebagai langkah awal sebelum rehabilitasi rumah dilakukan. Pekerjaan ini akan ditangani langsung oleh Dinas PUPR bersama Dinas Perkim.
Tak hanya penanganan infrastruktur, perhatian juga diberikan pada pencarian korban. Hingga saat ini, petugas gabungan masih melakukan pencarian terhadap Mbah Tekad (70), warga Desa Blimbing yang dilaporkan hilang saat banjir menerjang. Tim melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Bruni hingga Sungai Brantas.
“Kami siapkan pencarian sampai tujuh hari ke depan. Semoga Mbah Tekad segera ditemukan,” ujar Mbak Dewi saat mengunjungi keluarga korban.
Langkah cepat dan terkoordinasi Pemkab Kediri ini menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi dan memulihkan kehidupan masyarakat yang terdampak bencana. Pemkab Kediri mengimbau seluruh warga di kawasan rawan untuk tetap waspada dan segera melapor jika menemukan potensi bahaya.