
Nasional – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Kamis (22/5/2025) pagi. Letusan disertai lontaran abu vulkanik setinggi sekitar 800 meter dari puncak gunung.
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi tercatat terjadi pukul 07.19 WIB dengan kolom abu setinggi sekitar 800 meter, berwarna putih hingga kelabu mengarah ke selatan dan barat daya.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 107 detik,” kata Ghufron Alwi, petugas Pos Pantau Gunung Api Semeru dalam laporan tertulisnya.
Meski belum dilaporkan adanya dampak signifikan dari aktivitas vulkanik ini, status Gunung Semeru masih berada pada Level II (Waspada).
Petugas mengimbau masyarakat tetap waspada dan mematuhi radius aman yang telah ditetapkan PVMBG, yakni 8 kilometer dari pusat erupsi.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menjaga jarak minimal 500 meter dari sepanjang daerah aliran sungai lahar mengingat risiko banjir lahar hujan yang kerap terjadi dalam beberapa hari terakhir.
“Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak,” terang Ghufron.
Petugas juga mengingatkan akan potensi banjir lahar hujan yang meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Sungai dan lembah yang berhulu ke Gunung Semeru berpotensi dilanda guguran material vulkanik maupun lahar saat turun hujan.
Masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Semeru diminta terus memantau informasi resmi dari PVMBG dan BPBD serta tidak mudah terprovokasi informasi hoaks terkait aktivitas gunung.