
Berita Bola – Antonio Conte akhirnya mengukir sejarah dengan membawa Napoli meraih Scudetto musim 2024/25. Kemenangan 2-0 atas Cagliari menjadi penutup manis perjalanan panjang mereka sepanjang musim.
Inter Milan yang menjadi pesaing terdekat juga menang atas Como, namun satu poin tidak cukup untuk merebut gelar dari Napoli. Conte pun menjadi pelatih ketiga dalam sejarah yang berhasil menjuarai Serie A dengan tiga klub berbeda.
Prestasi ini terasa lebih istimewa mengingat Napoli hanya finis di peringkat 10 musim lalu. Conte mengaku ini adalah pencapaian terberat dalam karier kepelatihannya.
Conte mengungkapkan betapa besarnya tekanan yang dirasakan timnya menjelang laga penentuan. Stadion Diego Armando Maradona dipenuhi puluhan ribu fans yang menanti sejarah.
“Ketika kami tiba di stadion, jujur saja sulit untuk masuk karena begitu banyaknya orang,” ujar Conte dalam konferensi pers pasca laga.
“Saya sempat berpikir, jika kami mengecewakan mereka, ini akan menjadi beban yang kami tanggung lama.”
Pelatih asal Italia itu memuji mental pemainnya yang mampu menghadapi tekanan besar. “Para pemain luar biasa, tidak mudah karena tekanan pada kami gila-gilaan, tapi kami menghadapi pertandingan dengan cara terbaik.”
Napoli sempat mengalami awal musim yang buruk dengan hasil mengecewakan. Kekalahan 3-0 dari Verona di awal musim menjadi kenangan pahit yang berubah menjadi motivasi.
“Ini benar-benar tantangan paling tidak terduga, sulit dan menantang dalam karier saya,” akui Conte. “Datang ke Napoli setelah posisi ke-10 dan mencoba membenahi semuanya, meyakinkan beberapa pemain terbaik untuk bertahan.”
Conte yang absen di pinggir lapangan karena hukuman kartu merah justru menyaksikan timnya tampil sempurna. “Dari kekalahan 3-0 oleh Verona sampai merayakan Scudetto di sini, sungguh luar biasa.”
Conte mengungkapkan kunci kesuksesan Napoli adalah fokus penuh pada Serie A. Sementara Inter harus membagi konsentrasi di Liga Champions dan Coppa Italia.
“Secara jujur, sangat sulit menang di Napoli,” tegas Conte. “Bagi para pemain ini melakukannya dua kali dalam tiga tahun berarti ada sesuatu yang spesial di sini.”
Dia juga menyoroti momen bersejarah ketika Giovanni Di Lorenzo mengangkat trofi. “Lebih dari 30 tahun lalu, Diego Armando Maradona memenangkan gelar, sekarang Di Lorenzo sebagai kapten mengangkat trofi lagi, ini spesial.”
Pertanyaan besar kini mengarah pada masa depan Conte di Napoli. Pelatih berusia 54 tahun itu memilih untuk menikmati momen ini terlebih dahulu.
“Kami sedang menikmati segalanya. Saya memiliki hubungan baik dengan Presiden,” katanya. “Kami berdua adalah pemenang, meski mungkin dengan cara yang berbeda.”
Conte tampaknya masih belum memastikan akan bertahan musim depan. “Katakanlah kami punya kesempatan untuk saling mengenal musim ini,” tambahnya dengan diplomatis.