
Nasional – Kesal jalan penghubung antardesa yang rusak tak kunjung diperbaiki, ratusan warga pada tiga desa di Kabupaten Blora ramai-ramai turun ke jalan menanam ratusan pohon pisang di tengah jalan. Aksi tersebut sebagai bentuk protes warga terhadap lambannya kinerja pemerintah terkait penanganan jalan rusak.
Ratusan warga pada tiga desa di Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora yakni Desa Nglebur, Desa Jajang, dan Desa Bleboh ramai-ramai turun ke jalan menggelar aksi protes atas kondisi jalan rusak bertahun-tahun yang tak kunjung ditangani pemerintah.
Sebanyak ratusan pohon pisang ditanam warga di sepanjang jalan sekitar delapan kilometer penghubung antardesa tersebut. Warga merasa kesal atas janji pemerintah memperbaiki jalan rusak di Blora tidak kunjung terwujud.
Selain menghambat pertanian dan pendidikan, aktivitas masyarakat dalam momen Lebaran terganggu karena jalan rusak. Apalagi ketika seusai diguyur hujan, lubang jalan tertutup air dan berlumpur, sedangkan jika kemarau jalan berdebu parah.
Ngatmin salah satu warga Desa Jajang mengaku, kondisi jalan rusak di wilayah Blora ini sudah cukup lama. Warga mengaku pemerintah dapat gerak cepat penanganan jalan penghubung desa tersebut.
Sementara ini, untuk keluar masuk permukiman harus ekstrahati-hati saat melewati jalan berlubang serta pohon pisang.
“Jalannya tadi zig-zag kaya ujian SIM pak, susah sih karena harus menyesuaikan. Saat ada lobang, kita harus menghindari pohon pisang dan menghindari jalan berlubang,” kata Ngatmin, saat melintas, Kamis (3/4/2025).
Sementara, Camat Jiken, Joko Lelono mengungkapkan, kondisi jalan rusak penghubung desa di Blora tersebut memang sebenarnya sudah diajukan untuk proses perbaikan.
Kepada masyarakat dia menyampaikan, rencananya perbaikan akan dikerjakan pada tahun anggaran 2025 ini sebesar Rp 6 miliar.
“Akses jalan Cabak sampai Bleboh sudah direncanakan pemerintah kabupaten di tahun ini sebesar Rp 6 miliar. Itu yang kami sampaikan kepada masyarakat. Kami berharap masyarakat juga paham,” tandasnya terkait jalan rusak di Blora ini.