
Nasional – Tim kuasa hukum QAR (32), pasien korban pelecehan yang dilakukan oleh dokter Y di Persada Hospital Malang mengaku kliennya mengalami syok berat setelah kasus ini mencuat ke publik.
Menurut kuasa hukum, Satria Marwan, QAR mengalami syok setelah kasus tersebut ramai diberitakan sejak Rabu, 16 April 2025 lalu. Pasalnya, ini merupakan kali pertama korban mengalami kekerasan seksual.
“Korban cukup kaget. Namanya juga belum pernah mengalami kejadian seperti ini, jadi otomatis timbul rasa syok ,” ujar Marwan saat ditemui di Polresta Malang Kota, pada Jumat, 18 April 2025.
Meski peristiwa pelecehan pasien yang dilakukan oleh dokter itu terjadi dua tahun silam, korban QAR masih kerap dihantui oleh ingatan trauma yang belum hilang hingga detik ini.
“Traumanya masih ada. Kadang saat melamun, kejadian itu seperti terulang kembali. Memori itu masih terus membayang sejak dua tahun lalu,” jelasnya.
Marwan juga menambahkan, pihaknya tidak hanya fokus pada proses hukum, tetapi juga memberikan pendampingan terhadap korban agar tidak semakin terpuruk secara mental.
“Ada keraguan dalam diri korban, seperti mempertanyakan apakah langkah yang diambil ini sudah benar. Namun, kami terus meyakinkan bahwa bagi siapa pun yang menjadi korban kekerasan seksual, melapor dan berani berbicara adalah langkah yang tepat,” ungkapnya.
Didampingi oleh kuasa hukum, QAR melaporkan kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh dokter di Persada Hospital pada 2022 lalu, ke Polresta Malang Kota pada Jumat, 18 April 2025 petang.
Dugaan pelecehan pasien oleh dokter itu terjadi di Persada Hospital. Kasus ini mencuat di media sosial Instagram setelah korban dengan akun Instagram @qorryauliarachmah mengunggah sebuah unggahan pada 16 April 2025.