
Nasional – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali melanjutkan proses pembongkaran pagar laut yang masih tersisa di perairan Desa Kohod, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis, 17 April 2025.
Proses pembongkaran pagar laut di Tangerang yang sudah berjalan selama dua hari itu ditargetkan rampung dalam waktu satu pekan.
Meski menghadapi medan yang berat berupa lumpur tebal dan bilah bambu dengan diameter 40 sentimeter yang tertancap hingga kedalaman empat meter, KKP tetap optimistis melakukan pembongkaran pagar sepanjang satu kilometer ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, ekskavator amfibi dikerahkan untuk membantu proses pembongkaran di tepi pantai. Bilah-bilah bambu yang sudah dicabut tampak berserakan di permukaan air dan akan dikumpulkan sebelum dibawa ke tepi pantai menggunakan kapal nelayan.
Koordinator Lapangan Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Saiful Bahri menyampaikan jika seluruh sumber daya telah dikerahkan, termasuk dukungan dari aparat setempat dan nelayan.
“Target kami satu minggu selesai, selama cuaca bersahabat. Kami kerahkan tim dari PSDKP KKP, aparat, dan para nelayan,” ujar Saiful kepada Beritasatu.com.
Menurut Saiful, salah satu kendala utama proses pembongkaran adalah kondisi medan yang dipenuhi lumpur dan kedalaman bambu yang tertancap.
“Lokasinya sangat berlumpur dan bilah bambunya dalam, jadi cukup sulit. Besok kami akan kerahkan dua ekskavator, satu untuk mencabut bambu dan satu lagi untuk memindahkannya ke tepi laut,” jelasnya.
Dalam dua hari pelaksanaan, tim gabungan telah berhasil mencabut pagar laut sepanjang 250 meter dari total satu kilometer yang masih tersisa. Pagar laut di Tangerang tersebut sebelumnya dibangun seperti kavling-kavling di tengah laut.