
Berita Bola – Crystal Palace menciptakan sejarah dengan mengalahkan Manchester City 1-0 di final Piala FA, meraih trofi besar pertama dalam 164 tahun usia klub. Kiper Dean Henderson menjadi pahlawan kemenangan setelah melakukan sejumlah penyelamatan krusial, termasuk menepis penalti yang mengamankan kemenangan The Eagles.
Namun, selepas pertandingan, terjadi insiden panas antara Henderson dan Pep Guardiola. Saat kiper Palace itu mendatangi pelatih City untuk berjabat tangan, Guardiola justru menolak dan membalas dengan gerakan mengacungkan jari serta ucapan pedas. Adegan ini langsung viral dan memicu perdebatan.
Henderson mengklarifikasi kejadian tersebut dalam wawancara dengan ITV Sport: “Saya hanya ingin bersalaman, tapi mungkin dia kesal dengan waktu yang terbuang. Saya bilang, ‘Kalian dapat 10 menit tambahan,’ jadi tak ada dendam.”
Selain menjadi bintang dengan penyelamatan penalti, Henderson juga terlibat kontroversi di babak pertama. Ia diduga menyentuh bola di luar kotak penalti saat menghadapi Erling Haaland, insiden yang sempat ditinjau VAR.
Wasit memutuskan pelanggaran tersebut tidak menghalangi peluang mencetak gol, sehingga Henderson terhindar dari kartu merah. Keputusan ini mungkin masih membuat Guardiola dan pendukung City geram, terlebih City gagal mencetak gol sepanjang laga.
Henderson sendiri tampil gemilang dengan beberapa penyelamatan penting, termasuk menepis tembakan jarak dekat Kevin De Bruyne di menit-menit krusial.
Guardiola tidak menyembunyikan kekecewaannya, terutama soal waktu yang terbuang selama laga. “Dia (Henderson) membela timnya, kami juga membela posisi kami. Tapi wasting time sejak menit pertama? Dia kiper Inggris, sepak bola Inggris harusnya bermain,” ujanya.
Pelatih City itu mengakui Palace bermain efektif, tetapi menegaskan kekalahan bukan semata karena waktu yang dikuliti. “Kami kalah karena gagal mencetak gol, bukan karena wasting time-nya Henderson,” tambah Guardiola.
Meski begitu, insiden penolakan jabat tangan itu tetap menjadi sorotan, mencerminkan frustrasi City yang gagal meraih trofi musim ini.
Kemenangan ini menjadi momen monumental bagi Crystal Palace, yang sebelumnya belum pernah memenangkan Piala FA. Gol tunggal Eberechi Eze di babak pertama cukup membawa The Eagles mencatatkan nama dalam sejarah.
Bagi Henderson, ini adalah puncak dari musim impresifnya sejak dipinjam dari Manchester United. Performanya di Wembley semakin mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu kiper terbaik di Premier League.
Sementara City harus pulang dengan tangan hampa, Palace merayakan euforia juara yang akan dikenang sepanjang masa oleh para pendukungnya.