Nasional – Ratusan rumah yang terdapat di kawasan Desa Hamparan Perak, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, tergenang banjir sedalam nyaris 1 meter, pada Minggu, 15 September 2024. Banjir diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi selama seminggu di daerah tersebut.
Banjir juga membuat warga mulai terserang penyakit hingga harus dievakuasi menggunakan alat seadanya. Pantauan Beritasatu.com, di lokasi banjir di kawasan Perumahan Yuki, Kecamatan Hamparan Perak, terlihat sejumlah warga yang hendak melakukan aktivitas keluar rumah harus berjalan kaki. Mereka khawatir kendaraan roda dua rusak akibat melintasi banjir.
Sebagian warga terlihat lebih memilih berdiam diri di rumah sambil menunggu air banjir di permukiman mereka surut. Ketinggian air yang masuk ke permukiman warga bervariasi mulai dari 30 sentimeter hingga mencapai hampir 1 meter.
Nila, salah satu warga sekitar lokasi banjir mengatakan, banjir mulai masuk ke rumah warga sejak pukul 22.00 WIB, Sabtu (14/9/2024) malam, pada saat hujan deras mengguyur kawasan Kecamatan Hamparan Perak. Menurutnya, 5 hari sebelumnya banjir juga sudah menggenangi permukiman mereka dan banjir tersebut merusak perabotan rumah tangga dan alat elektronik miliknya.
“Kemarin banjir juga tetapi sudah suruh, tadi malam hujan deras lagi banjir lagi sampai 50 sentimeter tingginya. Kulkas, mesin cuci, sama tempat tidur terendam, rusak semua,” kata Nila.
Selain merendam ratusan rumah warga dan merusak perabotan rumah tangga serta barang-barang elektronik milik warga, sejumlah warga yang terdampak banjir pun mulai terserang penyakit. Warga sekitar dibantu oleh pemerintah desa setempat terpaksa mengevakuasi warga yang sakit menggunakan perahu buatan untuk dibawa menuju klinik.
Kepala Desa Hamparan Perak Muhammad Helmi mengatakan ada 217 keluarga atau 817 jiwa yang terdampak korban banjir. Menurut Helmi, banjir di kawasan komplek Yuki ini sudah terjadi sejak 5 hari lalu yang disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi yang membuat banjir kembali menggenangi permukiman warga.
“Kalau banjir ini sebenarnya sudah 5 hari lalu dan sudah surut dan ini tadi malam dengan curah hujan yang begitu besar menjadi banjir kembali dan meluap ke permukiman warga,” ujarnya.
Helmi menyebut, salah satu faktor penyebab air hujan membanjiri perkampungan warga adalah muara sungai kecil yang dangkal tidak dapat menampung air hujan sehingga masuk ke permukiman warga.
Selain merendam permukiman warga, banjir yang disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi juga merendam lahan pertanian palawija dan tanaman padi milik warga.