Berita Bola – Kenan Yildiz mencetak satu-satunya gol Juventus saat mereka bermain imbang 1-1 melawan Torino dalam Derby della Mole di Serie A pada hari Sabtu, dan dengan demikian, ia menjadi pemain pertama sejak Cristiano Ronaldo yang mencetak gol di kedua leg pertandingan ini dalam satu musim.
Meskipun Juventus merasa kecewa karena harus menyelesaikan pertandingan dengan hasil imbang untuk ke-12 kalinya di Serie A musim ini, Yildiz dianggap sebagai salah satu, jika tidak satu-satunya, cahaya harapan dalam tim Bianconeri.
Yildiz sebelumnya telah mencetak gol dengan sundulan dalam pertandingan kandang Juve melawan Torino lebih awal di musim ini, yang berakhir dengan kemenangan 2-0 pada 9 November.
Dengan golnya di pertandingan tandang melawan Torino pada hari Sabtu, Yildiz menjadi pemain termuda ketiga dalam sejarah yang mencetak gol di kedua leg Derby della Mole dalam satu musim.
Gol pada hari Sabtu adalah yang keempat bagi Yildiz di Serie A musim ini, dan yang keenam di semua kompetisi setelah golnya dalam kekalahan 2-1 dari Milan di Supercoppa Italiana minggu lalu.
Hasil imbang melawan Torino adalah hasil imbang ke-12 Juventus di Serie A musim ini, yang berarti Thiago Motta masih belum terkalahkan di Serie A setelah 19 pertandingan, tetapi Bianconeri berada di luar zona Liga Champions di peringkat kelima dengan 33 poin, tertinggal 11 poin dari Napoli yang berada di puncak klasemen.
Kenan Yildiz diakui sebagai pemain terbaik dalam pertandingan antara Torino dan Juventus karena beberapa faktor kunci.
Yildiz mencetak gol pembuka pada menit ke-8, memberikan Juventus keunggulan awal dalam pertandingan yang berakhir imbang 1-1. Meskipun tidak mencatatkan assist, Yildiz menunjukkan efisiensi tinggi dengan menyelesaikan 82% operan, yakni 23 dari 28 operan yang akurat.
Selama pertandingan, Yildiz memenangkan 11 duel dan menciptakan dua peluang berbahaya. Ia juga dilanggar sebanyak empat kali, menunjukkan kontribusinya dalam permainan ofensif dan defensif.
Penampilannya yang dominan dan kemampuan untuk mengendalikan permainan menjadi faktor penting dalam penilaian sebagai Man of the Match. Meskipun hasil akhir imbang, Yildiz tetap menjadi sorotan karena kontribusinya yang signifikan.
Yildiz menunjukkan bakat luar biasa sebagai gelandang serang, dengan kemampuan untuk menciptakan peluang dan berani mengambil tembakan dari jarak jauh. Kreativitasnya di lapangan telah menarik perhatian banyak pengamat sepak bola, termasuk mantan pemain seperti Paul Scholes.
Ia melakukan debut di tim senior Juventus pada usia 18 tahun dan segera menunjukkan performa yang mengesankan. Dalam musim 2023/24, Yildiz telah berpartisipasi dalam 32 pertandingan, membuktikan kemampuannya untuk bersaing di level tertinggi.
Yildiz menyebut Juventus sebagai “surga bagi pemain muda,” menandakan bahwa klub ini menyediakan platform yang baik untuk pengembangan pemain muda. Lingkungan ini memungkinkan dia untuk tumbuh dan berkembang sebagai pemain profesional.