
Nasional – TNI Angkatan Laut (AL) bersama nelayan melanjutkan pembongkaran pagar laut di Pantai Tanjung Kait, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (24/1/2025). Pencabutan pagar laut yang terbuat dari bambu ini diungkapkan cukup sulit oleh nelayan setempat.
Saibun Ali, nelayan dari Kampung Cituis, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, menjelaskan pagar bambu tersebut telah tertancap lama sehingga sulit dicabut.
“Kesulitannya itu karena bambu tertancap keras karena sudah terlalu lama. Tinggi bambu sekitar lima meter, ada juga yang sampai enam meter. Jadi kami kesulitan saat mencabut bambunya,” ujarnya.
Menurut Saibun, bambu pagar laut tertancap hingga kedalaman dua hingga tiga meter ke dasar pasir laut. Pencabutan dilakukan menggunakan tali dan memerlukan kerja sama tim.
“Satu bambu itu butuh waktu lima menit. Itu pun bukan satu orang. Kami satu tim lima orang saat mencabut bambu itu. Pencabutan juga harus digoyang-goyang, satu di atas perahu, dan sisanya di bawah,” tambahnya.
Setelah dicabut, limbah bambu dari pagar laut dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berbagai keperluan, seperti membuat kandang ayam, pagar rumah, atau bagan kerang hijau.
“Kami kumpulkan bambunya. Kita bisa manfaatkan untuk pagar rumah dan juga kandang ayam,” imbuh Saibun.
Pembongkaran pagar laut oleh TNI Angkatan Laut disambut gembira oleh para nelayan. Mereka merasa lebih bebas untuk melaut tanpa harus terganggu oleh keberadaan pagar laut yang membatasi jalur mereka.
“Alhamdulillah, setelah dibongkar kami bisa bebas untuk melaut. Kalau kemarin kan kita terbatas dan harus berputar jauh karena adanya pagar laut,” pungkas Saibun.
Pembongkaran pagar laut ini sebelumnya difokuskan di Pantai Tanjung Pasir dan kini berlanjut ke Pantai Tanjung Kait, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Langkah ini diharapkan dapat memberikan akses yang lebih luas bagi nelayan untuk melaut.