Nasional – Jembatan yang jadi jalur alternatif penghubung Klaten dan Boyolali mengalami longsor sesudah tergerus air hujan pada Minggu, 8 September 2024 malam. Jembatan sepanjang 10 meter serta lebar 6,5 meter itu berada di Desa Sudimoro, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah.
Jembatan tersebut ambrol pada pukul 22.00 WIB. Sebelumnya, sejak sore hingga malam, wilayah Klaten diguyur hujan deras.
Kepala Desa (Kades) Sudimoro Agus Erwanto mengatakan, jalan tersebut merupakan jalur alternatif penghubung Kabupaten Klaten dengan Kabupaten Boyolali. Jembatan tersebut ambrol karena fondasi jembatan terkikis air hujan serta luapan air dari saluran irigasi pertanian.
“Jalur ini alternatif Klaten-Boyolali, bahkan 24 jam jalur ramai dilintasi warga. Ya, itu fondasinya tergerus oleh hujan serta air irigasi pertanian,” katanya kepada Beritasatu.com, Senin (9/9/2024).
Dikatakan Agus, fondasi jembatan yang ambrol tersebut panjang sekitar 6 meter dan kedalaman sekitar 9 meter. Jembatan tersebut belum rampung 100 persen, lantaran pembangunannya menggunakan dana desa (DD) sehingga dilakukan secara bertahap.
“Pembangunan jembatan tahap pertama pada 2024 ini, kita anggarkan sebesar Rp 195 juta dari dana desa. Jadi kami akan menganggarkan secara bertahap, karena murni dari dana desa, dan keseluruhan akan menghabiskan Rp 400 juta. Jadi jembatan ini belum rampung,” ujar Agus.
Agus menambahkan, untuk sementara, jalur alternatif penghubung Klaten-Boyolali ditutup, dan warga untuk menuju ke Boyolali harus memutar jalur sekitar 7 kilometer.
“Sementara kita tutup, karena ada bagian yang retak-retak, khawatir akan terjadi apa-apa. Warga harus memutar sekitar 7 kilometer, terutama warga Klaten bagian barat yang bekerja di Boyolali,” pungkasnya.
Jembatan di jalur alternatif penghubung Klaten-Boyolali ambrol setelah terkikis air hujan pada Minggu 8 September 2024.