
Nasional – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi bersama Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo mengikuti gerakan tanam padi serentak di Desa Puluhan, Kecamatan Trucuk, Klaten, Kamis (24/4/2025).
Kegiatan tanam padi ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto dan dilaksanakan secara serentak di 14 provinsi penghasil padi guna memperkuat ketahanan pangan nasional.
Gubernur Jateng didampingi sejumlah kepala daerah di wilayah Solo Raya, termasuk wali kota Surakarta serta para bupati dari Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, dan Sragen. Turut hadir pula Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, dan jajaran Forkopimda Klaten.
Presiden Prabowo Subianto memberikan pengarahan secara daring kepada para gubernur dan pejabat daerah. Ia menyampaikan apresiasi atas upaya daerah memperluas lahan pertanian, khususnya untuk penanaman padi. Gerakan ini disebut sebagai langkah awal menuju swasembada pangan dan revolusi hijau kedua dunia, dengan Indonesia sebagai pelopornya.
Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan, swasembada pangan tidak bisa hanya dibebankan kepada petani. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, TNI, Polri, dan seluruh pemangku kepentingan.
“Untuk Jawa Tengah, kami tidak bisa bekerja sendiri. Oleh karena itu, semua pihak harus berkolaborasi,” ujarnya kepada Beritasatu.com.
Ahmad Luthfi mengungkapkan, tantangan sektor pertanian saat ini cukup besar, terutama akibat pancaroba dan perubahan iklim yang memicu kekeringan di berbagai sentra produksi padi. Meski begitu, ia optimistis target panen sebesar 11 juta ton setahun dapat tercapai. Saat ini, Jawa Tengah telah menghasilkan hampir 4,9 juta ton padi.
“Kami telah melakukan rapat koordinasi dengan wali kota dan bupati untuk memetakan wilayah-wilayah lumbung pangan nasional di Jawa Tengah,” jelasnya.
Untuk gerakan tanam padi serentak ini, target luas tanam di Jawa Tengah mencapai 250 ribu hektare. Upaya ini diharapkan mampu menopang ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.