Mancanegara – Ukraina melakukan serangan ke kawasan Moskwa menggunakan pesawat tak berawak atau UAV pada Selasa, 10 September 2024. Serangan tersebut menjadi yang terbesar sejauh ini ke ibu kota Rusia, menyebabkan satu orang wanita tewas, serta menghancurkan puluhan rumah.
Serangan drone itu juga memaksa sekitar 50 penerbangan dialihkan dari bandara di sekitar Moskwa.
Rusia mengatakan telah menghancurkan sedikitnya 20 pesawat tak berawak Ukraina saat menyerbu wilayah Moskwa, yang berpenduduk lebih dari 21 juta jiwa. Dilaporkan ada 124 pesawat tak berawak lainnya menyerang ke delapan wilayah.
Setidaknya satu orang tewas di dekat Moskwa, kata pihak berwenang Rusia. Tiga dari empat bandara Moskwa ditutup selama lebih dari enam jam dan hampir 50 penerbangan dialihkan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa serangan pesawat tak berawak itu merupakan pengingat lain mengenai sifat sebenarnya dari kepemimpinan politik Ukraina, yang menurutnya terdiri dari musuh-musuh Rusia.
“Tidak mungkin serangan terhadap lingkungan permukiman dapat dikaitkan dengan tindakan militer,” kata Peskov.
“Rezim Kyiv terus menunjukkan sifatnya. Mereka adalah musuh kita dan kita harus melanjutkan operasi militer khusus untuk melindungi diri kita dari tindakan seperti itu,” katanya.
Ia menggunakan istilah operasi militer yang digunakan untuk menggambarkan perang Rusia di Ukraina.
Pihak Kyiv mengatakan Rusia telah menyerang mereka pada Senin (9/9/2024) malam. dengan 46 pesawat tak berawak. Sebanyak 38 di antaranya dihancurkan.
Serangan pesawat tak berawak Ukraina merusak beberapa gedung apartemen bertingkat tinggi di Distrik Ramenskoye, wilayah Moskwa, dan membakar beberapa apartemen, kata penduduk kepada Reuters.
Seorang wanita berusia 46 tahun tewas dan tiga orang terluka di Ramenskoye, kata pejabat Kota Moskwa Andrei Vorobyov.