Kesehatan – Garam mempunyai manfaat penting untuk tubuh, seperti menjaga keseimbangan elektrolit, mengontrol tekanan darah, serta mendukung kontraksi otot. Tanpa garam, makanan bakal kerasa hambar.
Namun, konsumsi garam harus sesuai dengan anjuran, yaitu tidak lebih dari 2.000 mg natrium atau sekitar satu sendok teh per hari. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merekomendasikan batas ini untuk mencegah dampak buruk bagi kesehatan.
Garam dapur yang sering dikonsumsi mengandung natrium dan klorida. Natrium penting untuk menjaga fungsi tubuh, keseimbangan cairan, serta membantu kerja saraf dan otot. Sementara klorida membantu tubuh dalam proses pencernaan makanan.
Meskipun tubuh membutuhkan garam dalam jumlah minimal, konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan risiko hipertensi, strok, dan masalah kesehatan lainnya.
1. Penyakit jantung
Terlalu banyak mengonsumsi garam dapat meningkatkan risiko hipertensi dan strok, yang pada gilirannya memicu penyakit jantung. Pada beberapa orang, konsumsi garam berlebih menyebabkan retensi cairan (edema) dan peningkatan tekanan darah.
Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan otot jantung.
2. Demensia vaskular
Asupan garam yang tinggi tidak hanya memicu strok, tetapi juga dapat menyebabkan demensia vaskular. Kondisi ini ditandai dengan penurunan fungsi otak yang memengaruhi ingatan, pemikiran, bahasa, dan perilaku akibat tersumbatnya pembuluh darah di otak. Orang yang terkena strok berisiko tinggi mengalami demensia vaskular.
3. Gangguan fungsi ginjal
Ginjal menyaring protein dalam darah sebelum diekskresikan melalui urine. Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan pembuangan protein dan menyebabkan penurunan fungsi ginjal.
Hal ini juga menyebabkan retensi cairan dalam tubuh, yang berujung pada pembengkakan (edema) di tangan, lengan, atau kaki.
4. Pengikisan tulang
Garam berlebih dapat menyebabkan hiperkalsiuria, yaitu pembuangan kalsium yang berlebihan melalui urine. Penelitian menunjukkan jenis garam yang sering dikonsumsi dapat mengurangi kalsium dalam tulang, menyebabkan osteoporosis, terutama pada wanita yang telah menopause.
5. Kanker lambung
Studi yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Nutrition pada 2021, menunjukkan konsumsi garam berlebihan, serta makanan seperti acar dan daging olahan, dapat meningkatkan risiko kanker lambung. Konsumsi garam dalam jumlah besar secara tidak teratur sangat terkait dengan peningkatan risiko ini.
6. Kejang otot
Natrium dan kalium berperan penting dalam mengatur kontraksi otot. Kadar natrium yang terlalu tinggi dapat menyebabkan nyeri otot hingga kejang, menunjukkan konsumsi garam berlebih berpotensi membahayakan kesehatan otot.
7. Dehidrasi
Mengonsumsi makanan yang tinggi garam dapat menyebabkan mulut kering dan rasa haus, yang kemudian berujung pada dehidrasi. Dehidrasi memengaruhi konsentrasi dan kemampuan memori, dengan penelitian mengungkapkan orang yang mengalami dehidrasi memiliki tingkat kognitif yang lebih rendah.
8. Poliuria (sering buang air kecil)
Konsumsi garam berlebih memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan natrium melalui urine. Akibatnya, frekuensi buang air kecil meningkat, mirip dengan efek konsumsi air dalam jumlah besar.