
Berita Bola – Kemenangan telak 3-0 atas Inter Milan di Derby della Madonnina di pentas Coppa Italia membuat AC Milan berpesta. Salah satu bintang Rossoneri, Tijjani Reijnders, bahkan tak ragu menyatakan bahwa Milan adalah kota milik Rossoneri.
Ejekan ini juga muncul setelah Inter Milan gagal meraih kemenangan atas AC Milan sepanjang musim ini. Reijnders menegaskan dominasi Rossoneri atas rival sekota mereka.
Gelandang asal Belanda ini menjadi salah satu pahlawan kemenangan AC Milan. Golnya ikut andil besar dalam membawa Rossoneri ke final Coppa Italia.
Keberhasilan ini sekaligus menegaskan konsistensi permainan AC Milan dalam menghadapi Inter Milan musim ini. Mereka berhasil melewati lima laga derby tanpa terkalahkan, sebuah catatan impresif yang patut diacungi jempol.
Di leg pertama perempat final Coppa Italia di San Siro, AC Milan ditahan seri Inter Milan dengan skor 1-1. Namun saat di leg kedua di Giuseppe Meazza, mereka malah bisa menang telak 0-3.
Kemenangan itu menegaskan dominasi AC Milan atas Inter Milan musim ini. Termasuk hasil di Giuseppe Meazza, Rossoneri menang tiga kali dan seri dua kali dalam lima bentrokan terakhir melawan Nerrazurri.
“Milan berwarna merah dan hitam karena Inter tidak pernah bisa mengalahkan kami musim ini,” koar Reijnders kepada Gazzetta. “Kami menunjukkan apa yang kami mampu. Derby terakhir adalah yang terbaik dari lima derby yang dimainkan.”
Meskipun berjaya di Derby della Madonnina, AC Milan masih perlu meningkatkan konsistensi penampilan mereka di Serie A 2024/2025. Posisi mereka di peringkat ke-9 klasemen sementara menunjukkan bahwa masih banyak hal yang perlu diperbaiki.
Tijjani Reijnders mengakui bahwa timnya belum cukup konsisten sepanjang musim ini. Kehilangan poin di beberapa pertandingan menjadi penyebab utama AC Milan tercecer di papan tengah klasemen. Untuk menebus hal tersebut, ia kini bertekad membawa timnya juara di Coppa Italia.
“Kami belum cukup konsisten dalam hal performa dan kehilangan poin di sepanjang jalan,” aku gelandang asal Belanda itu. “Memenangkan Coppa Italia akan memungkinkan kami untuk ambil bagian dalam kompetisi Eropa musim depan dan kami harus melakukannya. Kami seperti anjing lapar di luar sana dan di atas semua itu, kami menunjukkan kualitas yang tidak selalu ada di musim ini.”
“Tidak ada penjelasan yang nyata, selain kami tidak konsisten. Contoh yang jelas adalah menang di Bernabeu dan kemudian imbang di Cagliari. Jika Anda ingin memperjuangkan gelar, Anda tidak boleh melakukan itu,” tandas Reijnders.