
Nasional – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan setelah munculnya sejumlah kasus keracunan massal di berbagai daerah. Kasus terbaru terjadi di Tasikmalaya, sebanyak 24 siswa mengalami gejala keracunan, delapan di antaranya harus dirawat inap, dan satu siswa dirujuk ke rumah sakit.
Sebelumnya, kejadian serupa juga dialami puluhan siswa di Cianjur dan Bombana, Sulawesi Tenggara. Berbagai kasus ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat dalam sistem distribusi makanan berskala besar, khususnya soal penyimpanan dan kebersihan. Detail kecil seperti suhu penyajian dan sanitasi dapur berperan penting untuk mencegah kontaminasi.
Ahli gizi dari RS Akademik Universitas Gadjah Mada, Leiyla Elvizahro mengatakan penting untuk bisa mengenali tanda-tanda makanan basi atau tidak higienis.
“Makanan seperti nasi, mi, dan lontong yang kaya karbohidrat akan mudah basi jika disimpan terlalu lama di suhu ruang. Tanda-tandanya antara lain berbau asam, berlendir, atau muncul jamur,” jelas Leiyla, Minggu (4/5/2025).
Selain sumber karbohidrat, makanan berbahan dasar daging, ikan, dan susu disebut Layla sebagai kelompok paling rentan basi.
“Kalau sayur dan buah busuk bisa dilihat dari bentuknya yang layu, lembek, atau berlendir. Kulit buah juga mengkerut serta timbul jamur berwarna putih atau hijau,” tambahnya.
Leiyla menekankan pentingnya pemenuhan standar kebersihan dalam penyajian makanan massal seperti di program MBG. Menurutnya, penggunaan penutup makanan, penyimpanan di suhu yang tepat, dan kebersihan alat serta tenaga penyaji harus diperhatikan.
“Kalau makanan disimpan lebih dari empat jam tanpa penghangat atau pendingin, risiko pertumbuhan bakteri akan meningkat drastis,” tutur Leiyla.
Menurut Leiyla, langkah preventif melalui edukasi ke masyarakat tentang ciri-ciri makanan basi dan pentingnya higienitas sejak dini sangat penting.
“Paling penting sekarang, justru literasi pangan sehat harus jadi bagian dari gaya hidup masyarakat agar tidak mudah menjadi korban dari kelalaian pihak lain,” pungkasnya.
Ia juga mengimbau dalam program MBG, pemerintah agar lebih selektif dalam memilih vendor katering, terutama untuk kegiatan berskala besar. Kondisi dapur dan alat masak yang dipakai harus menjadi perhatian serta tidak ragu untuk mempertanyakan kebersihan makanan, apalagi jika makanan tersebut untuk dikonsumsi bersama-sama dalam jumlah besar.