
Nasional – Kerusuhan warga pecah di Kampung Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah, Sabtu (17/5/2025). Rumah lurah setempat dibakar massa dan seorang pemuda tewas dibacok.
Kerusuhan tersebut diduga dipicu isu penyelewengan beras bantuan sosial (bansos). Insiden bermula saat warga mendapat kabar seorang pemuda setempat bernama Supriyadi (38) tewas akibat ditikam oleh Sadewo (41), kerabat dekat Kepala Kampung Gunung Agung Sukardi.
Penikaman Supriyadi diduga dilatarbelakangi perkara penyelewengan beras bansos yang dilakukan oleh Sukardi pada akhir Januari 2025.
Ratusan warga yang marah dengan penikaman tersebut membakar rumah Sukardi. Massa sudah lama kecewa dengan kepemimpinan Sukardi dan tindakan Polres Lampung Tengah yang tak kunjung tuntas menyelidiki perkara penyimpangan beras bansos di Kampung Gunung Agung.
Massa tidak hanya membakar rumah Sukardi, tetapi juga membakar sejumlah kendaraan dan merusak aset milik kepala Kampung Gunung Agung itu. Beruntung, polisi bergerak cepat mengevakuasi anak dan istri Sukardi dari lokasi kejadian sehingga selamat dari amukan warga.
Aksi anarkis ratusan warga berhasil diredam oleh ratusan personel Polres Lampung Tengah dan Polsek Terusan Nunyai.
Sebelum kerusuhan di Gunung Agung, Lampung Tengah, warga diduga pernah memergoki Sukardi menjual 400 karung beras bansos seberat 4 ton seharga Rp 36 juta ke sebuah pondok pesantren di Kabupaten Tulangbawang Barat pada akhir Januari 2025.
Kapolres Lampung Tengah AKBP Alsyahendra mengatakan akan mengusut tuntas kerusuhan yang berujung pada pembakaran rumah kepala Kampung Gunung Agung dan menewaskan satu orang.
“Kami dari pihak kepolisian berjanji akan mengusut tuntas kasus ini, dan akan menindak siapa pun yang telah melanggar aturan di wilayah hukum Polres Lampung Tengah,” kata Alsyahendra di lokasi kerusuhan di Lampung Tengah.
Alsyahendra menjelaskan kerusuhan itu buntut dari duel maut antara Supriyadi dan Sadewo di Pasar Bandar Agung, Terusan Nunyai. Perkelahian yang menewaskan Supriyadi itu menyulut emosi warga.
Alsyahendra mengungkapkan perkelahian tersebut bermula ketika korban Suproyadi sedang mengantarkan istrinya belanja ke pasar. Lalu sekira pukul 09.00 WIB, korban bertemu dengan pelaku dan cekcok. Sadewo sudah ditangkap polisi.
“Kemudian insiden pembakaran sebagai buntut peristiwa duel maut, kami sedang melakukan penyelidikan untuk mencari provokator aksi tersebut,” sambung Alsyahendra.
Hingga Sabtu petang kondisi di Kampung Gunung Agung mulai berangsur kondusif. Puluhan polisi masih berjaga di lokasi kerusuhan untuk mencegah aksi massa susulan.
Sementara jenazah Supriyadi telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan autopsi.
Polisi mengimbau masyarakat untuk menjaga menjaga kondisi lingkungan kondusif dan tidak mudah terprovokasi oleh isu yang dapat memicu terjadinya kerusuhan seperti di Lampung Tengah.