
Mancanegara – Seorang mantan jenderal Israel memperkirakan bahwa militer negaranya menghabiskan dana hampir US$ 725 juta (sekitar Rp 11,8 triliun) setiap hari untuk menyerang Iran dan mencegat rudal balasan.
Jenderal Re’em Aminach, mantan penasihat keuangan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), menyatakan pada Minggu (15/6/2025), bahwa dalam dua hari pertama konflik dengan Iran, militer Israel telah mengeluarkan sekitar 5,5 miliar shekel (US$ 1,45 miliar) untuk operasi ofensif dan defensif.
Artinya, IDF mengeluarkan sekitar US$ 725 juta per hari untuk biaya militer langsung dalam konflik dengan Iran. Perkiraan ini belum mencakup kerusakan infrastruktur sipil maupun dampak ekonomi secara keseluruhan.
Aminach memerinci bahwa biaya untuk serangan awal Israel terhadap Iran mencapai sekitar US$ 593 juta, sementara sisanya digunakan untuk pertahanan, termasuk pengoperasian pesawat pencegat dan mobilisasi pasukan cadangan.
“Ini hanyalah biaya langsung. Kerugian tidak langsung, seperti dampak pertempuran terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), belum bisa diukur saat ini,” ujar Aminach.
Kementerian Keuangan Israel telah menetapkan batas defisit anggaran sebesar 4,9% dari PDB atau sekitar US$ 27,6 miliar untuk tahun fiskal 2025. Meskipun anggaran negara mencakup dana darurat, sebagian besar cadangan tersebut telah terkuras akibat konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan Lebanon.
Sebagai akibat dari perang berkepanjangan, pemerintah Israel pun merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2025 dari 4,3% menjadi 3,6%.
Sementara itu, Dana Kompensasi Otoritas Pendapatan Israel yang bertanggung jawab membayar ganti rugi atas kerusakan properti warga sipil selama konflik, telah mencairkan hampir US$ 680 juta antara Januari hingga Mei. Para pejabat memperkirakan dana tersebut harus segera ditambah, karena serangan balasan Iran menyebabkan kerusakan tambahan di berbagai lokasi di Israel.
Konflik langsung antara Israel dan Iran pecah pada 13 Juni dengan saling melancarkan serangan udara, yang menyebabkan kerusakan parah di kedua negara. Kantor Perdana Menteri Israel melaporkan bahwa 24 warga tewas dan 592 lainnya terluka dalam empat hari pertama pertempuran.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Iran mencatat sedikitnya 224 orang tewas dan 1.227 lainnya menjalani perawatan di rumah sakit akibat serangan udara Israel.
Selama empat hari konflik, Iran telah menembakkan 370 rudal balistik dan ratusan kendaraan udara tak berawak (UAV) ke sekitar 30 titik di Israel, menurut pernyataan resmi dari kantor Perdana Menteri.
Hingga kini, baik Israel maupun Iran belum menunjukkan indikasi untuk menghentikan pertempuran atau memulai proses perundingan damai.