
Berita Bola – Transfer Noni Madueke dari Chelsea ke Arsenal resmi diumumkan pada akhir pekan lalu, namun kepindahan winger muda asal Inggris tersebut justru memicu gelombang kontroversi di kalangan fans The Gunners. Banyak pendukung Arsenal mempertanyakan keputusan manajemen klub yang rela mengeluarkan dana hingga £52 juta untuk mendatangkan Madueke, terutama mengingat performanya yang dinilai belum konsisten selama berseragam Chelsea.
Sejak kabar negosiasi mencuat, media sosial Arsenal dipenuhi komentar bernada skeptis. Sebagian besar fans menilai harga transfer Madueke terlalu mahal. “Saya tidak paham kenapa kita harus membayar begitu mahal untuk pemain yang bahkan bukan pilihan utama di Chelsea,” tulis akun @GoonerDave di X (dulu Twitter). Sentimen serupa juga terlihat dalam polling Sky Sports yang menunjukkan 70% dari 35.000 responden menolak transfer ini.
Selain soal harga, banyak fans juga mengkritik kebijakan Arsenal yang kembali merekrut pemain dari rival sekota mereka, Chelsea. Dalam enam tahun terakhir, Madueke menjadi pemain ketujuh yang menyeberang dari Stamford Bridge ke Emirates Stadium. “Sejarah membuktikan, transfer dari Chelsea ke Arsenal jarang sekali sukses. Kenapa kita tidak belajar dari kasus Willian atau David Luiz?” ujar seorang fans dalam forum diskusi Arsenal Indonesia Supporters.
Kontroversi semakin memanas karena posisi Madueke sebenarnya bertabrakan dengan bintang muda Arsenal, Bukayo Saka, yang selama ini tampil konsisten di sayap kanan. Sementara kebutuhan utama Arsenal justru ada di sektor sayap kiri, namun catatan Madueke di posisi tersebut dinilai kurang meyakinkan.
“Jika ingin bersaing di papan atas, seharusnya kita merekrut pemain yang benar-benar bisa mengisi kekosongan di tim, bukan sekadar pelapis,” kata analis sepak bola, Jamie Carragher, dalam siaran Sky Sports.
Tak hanya di dunia maya, aksi protes juga terjadi di dunia nyata. Sebuah petisi online menolak transfer Madueke telah ditandatangani lebih dari 4.000 orang. Bahkan, mural bertema Arsenal di sekitar Emirates Stadium dilaporkan sempat dirusak oleh oknum fans yang kecewa dengan kebijakan transfer klub. Tagar #NoToMadueke pun sempat menjadi trending topic di media sosial Inggris.
Di sisi lain, manajemen Arsenal membela keputusan mereka dengan menyebut Madueke sebagai investasi jangka panjang. “Noni adalah talenta muda dengan potensi besar. Kami yakin dia bisa berkembang pesat di bawah arahan Mikel Arteta,” ujar Direktur Olahraga Arsenal, Edu Gaspar, dalam konferensi pers. Namun, pernyataan ini belum cukup meredam kekecewaan suporter yang berharap klub mendatangkan nama besar seperti Rodrygo atau Eberechi Eze.
Sementara itu, pelatih Chelsea menegaskan bahwa keputusan transfer diambil atas keinginan Madueke sendiri. “Kami tidak pernah memaksa Noni untuk pergi. Dia ingin mencari tantangan baru dan kami menghormati pilihannya,” kata pelatih Chelsea dalam wawancara dengan BBC Sport. Chelsea sendiri telah merekrut beberapa pemain baru di sektor sayap sehingga kepergian Madueke dinilai tidak terlalu berdampak bagi skuad The Blues.
Kontroversi transfer Noni Madueke ini menjadi sorotan utama bursa transfer musim panas 2025. Dengan ekspektasi tinggi dari fans dan tekanan besar di pundaknya, Madueke kini dituntut membuktikan bahwa dirinya layak menjadi bagian dari proyek besar Arsenal. Waktu akan menjawab apakah keputusan ini akan menjadi investasi cerdas atau justru menambah daftar panjang transfer gagal dari Chelsea ke Arsenal.